Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Peristiwa · 23 Sep 2022 20:30 WIB

Harga BBM Naik, Angdes-MPU Kompak Naikkan Tarif


					Harga BBM Naik, Angdes-MPU Kompak Naikkan Tarif Perbesar

Kraksaan,- Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi membawa efek domino. Jasa Angkutan Desa (Angdes) dan Mobil Penumpang Umum (MPU) pun meroket demi menyesuaikan biaya operasional.

Padahal sebelum harga BBM naik, sopir angdes dan MPU sudah kelimpungan gegara sepi penumpang. Alhasil, penghasilan sopir angdes dan MPU pun jauh diluar target.

Seperti yang diungkapkan Hari (38), sopir angdes yang biasa mangkal di trayek jalan raya Pajarakan – Condong Maron. Ia mengaku sangat kelimpungan lantaran naiknya harga BBM sejak (3/9/22) lalu.

Kebijakan itu, menurutnya, membuat ia dan sopir lainnya terpaksa harus menaikan tarif angkotnya meski sejatinya langkah itu berat untuk dilakukan.

“Karena penumpang yang biasa menumpang kadang juga tidak mau jika tarif dinaikkan. Akhirnya jumlah penumpang semakin menyusut,” katanya, Jum’at (23/9/22).

Agar tidak merugi, ia menyiasatinya dengan membagi penumpang dalam dua kategori. Hanya bagi penumpang umum saja tarif dinaikkan, sementara bagi pelajar tetap memakai tarif lama.

“Itu terpaksa saya naikkan tarif ongkos dari penumpang. Biasanya Rp10 ribu dari Pajarakan ke Condong sekarang sudah Rp12.500, jadi naiknya Rp2.500,” ia menambahkan.

“Untuk menjaga penumpang tetap stabil, bagi pelajar tarif tidak saya naikkan. Baru kalau penumpang umum saya naikkan untuk menutupi biaya pembelian BBM yang naik,” paparnya.

Hal yang sama dirasakan Mohammad Rohim, sopir MPU yang mempunyai rute dari Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo hingga Kota Probolinggo. Ia mengakui juga sangat terdampak dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.

Penurunan penumpang dan menaikkan tarif juga menjadi pilihan sulit bagi Rohim. Sebab ia terpaksa menaikkan tarif karena harga BBM naik. Akibatnya, jumlah penumpang pada kendaraannnya turun drastis.

“Sebelum BBM naik dari Kota Probolinggo ke Kecamatan Kraksaan tarifnya Rp10 ribu. Tetapi sekarang saya naikkan sampai Rp 2.500. Tergantung dari penumpangnya pelajar, pegawai, atau penumpang umum,” jelas Rohim.(*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa