Menu

Mode Gelap
Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025 Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen Tersangka Pembunuhan Wanita di Pasuruan Ngaku Kenal Korban Sejak 4 Tahun Lalu Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

Peristiwa · 23 Sep 2022 20:30 WIB

Harga BBM Naik, Angdes-MPU Kompak Naikkan Tarif


					Harga BBM Naik, Angdes-MPU Kompak Naikkan Tarif Perbesar

Kraksaan,- Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi membawa efek domino. Jasa Angkutan Desa (Angdes) dan Mobil Penumpang Umum (MPU) pun meroket demi menyesuaikan biaya operasional.

Padahal sebelum harga BBM naik, sopir angdes dan MPU sudah kelimpungan gegara sepi penumpang. Alhasil, penghasilan sopir angdes dan MPU pun jauh diluar target.

Seperti yang diungkapkan Hari (38), sopir angdes yang biasa mangkal di trayek jalan raya Pajarakan – Condong Maron. Ia mengaku sangat kelimpungan lantaran naiknya harga BBM sejak (3/9/22) lalu.

Kebijakan itu, menurutnya, membuat ia dan sopir lainnya terpaksa harus menaikan tarif angkotnya meski sejatinya langkah itu berat untuk dilakukan.

“Karena penumpang yang biasa menumpang kadang juga tidak mau jika tarif dinaikkan. Akhirnya jumlah penumpang semakin menyusut,” katanya, Jum’at (23/9/22).

Agar tidak merugi, ia menyiasatinya dengan membagi penumpang dalam dua kategori. Hanya bagi penumpang umum saja tarif dinaikkan, sementara bagi pelajar tetap memakai tarif lama.

“Itu terpaksa saya naikkan tarif ongkos dari penumpang. Biasanya Rp10 ribu dari Pajarakan ke Condong sekarang sudah Rp12.500, jadi naiknya Rp2.500,” ia menambahkan.

“Untuk menjaga penumpang tetap stabil, bagi pelajar tarif tidak saya naikkan. Baru kalau penumpang umum saya naikkan untuk menutupi biaya pembelian BBM yang naik,” paparnya.

Hal yang sama dirasakan Mohammad Rohim, sopir MPU yang mempunyai rute dari Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo hingga Kota Probolinggo. Ia mengakui juga sangat terdampak dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.

Penurunan penumpang dan menaikkan tarif juga menjadi pilihan sulit bagi Rohim. Sebab ia terpaksa menaikkan tarif karena harga BBM naik. Akibatnya, jumlah penumpang pada kendaraannnya turun drastis.

“Sebelum BBM naik dari Kota Probolinggo ke Kecamatan Kraksaan tarifnya Rp10 ribu. Tetapi sekarang saya naikkan sampai Rp 2.500. Tergantung dari penumpangnya pelajar, pegawai, atau penumpang umum,” jelas Rohim.(*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

17 Juni 2025 - 18:29 WIB

Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah

17 Juni 2025 - 17:07 WIB

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Jenazah Wanita Tewas Tanpa Busana di Grati Pasuruan Dimakamkan

11 Juni 2025 - 22:28 WIB

Identitas Wanita Tewas di Grati Terungkap, Keluarga Mengaku Sangat Terpukul

11 Juni 2025 - 17:16 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Telanjang di Kamar Rumah Warga Grati, Penghuni Rumah Menghilang

10 Juni 2025 - 14:31 WIB

Ada Temuan Ranjau Paku di Lautan Pasir Bromo, Kenai Jip dan Motor

9 Juni 2025 - 18:07 WIB

Trending di Peristiwa