PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
Probolinggo – Sejak beberapa hari terakhir beredar pesan suara seorang guru yang menginformasikan, terjadi percobaan penculikan siswa SDN Kalirejo 1, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Sisi lain, pihak sekolah telah mengklarifikasi, kejadian tersebut bukan di Probolinggo.
Pesan suara yang beredar menyatakan, suatu hari SDN Kalirejo 1 didatangi empa orang (tiga laki-laki dan satu perempuan) yang mengaku dari Tangerang. Kedatangannya ini ingin menjemput anaknya yang sekolah di SDN Kalirejo 1, karena keluarganya broken home.
Selain itu, empat orang ini juga membawa foto sang anak. Namun setelah seluruh siswa dibariskan, empat orang ini tak menemukan anak yang dicari. Tak hanya itu, saat empat orang ini sedang mencari anak di barisan, seluruh guru mengawasi.
Setelah sejumlah awak media mendatangi SDN Kalirejo 1, ada bantahan. Yakni, rekaman suara tersebut bukan terjadi di SDN Kalirejo 1 Probolinggo, namun di lokasi lain.
Selain itu, rekaman suara tersebut sudah beredar beberapa hari yang lalu.
“Ya, ada beberapa orang yang tanya kepada saya baik walimurid, maupun pihak kepolisian. Namun saya sudah klarifikasi bahwa kejadian di rekaman suara itu bukan di SDN Kalirejo 1,” ujar Kepala Sekolah SDN Kalirejo 1, Rina Suliati, Selasa (20/9/2022).
Selain itu, Rina mengaku, sudah mendapat rekaman suara tersebut sejak tanggal 16 September. Namun demikian pihak sekolah melalui kepala sekolah telah melakukan klarifikasi, serta mengimbau guru, maupun walimurid untuk waspada.
“Meski bukan di SDN Kalirejo 1 Probolinggo, saya sudah mengimbau baik kepada guru, maupun walimurid untuk selalu waspada terhadap orang asing yang datang di sekolah, hal ini untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi,” imbuhnya.
Sementara, dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Dringu, AKP Muhammad Dugel mengatakan, pasca beredarnya rekaman suara ini, pihaknya langsung melakukan klarifikasi dengan mendatangi SDN Kalirejo 1. Hasilnya kejadian tersebut bukan di Probolinggo.
“Setelah kita klarifikasi dan ternyata kejadian tersebut bukan di Probolinggo. Kami mengimbau pihak sekolah mengumpulkan walimurid untuk melakukan sosialisasi pengawasan, antisipasi,” ujarnya.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.
