Tiga Perguruan Tinggi Genggong Diminta Jadi Pondasi Indonesia Emas

Pajarakan,- Ratusan mahasiswa baru (maba) dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hafshawaty, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan, dan Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) mengikuti kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB), Sabtu (10/9/22).

Kegiatan tersebut digelar di halaman Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Hadir Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. Diah Sawitri sebagai pemantik kuliah umum.

Ketua LLDIKTI Provinsi Jawa Timur Prof. Dr. Diah Sawitri mengatakan, saat ini di sejumlah perguruan tinggi ada posko anti kekerasan seksual. Posko ini menjadi pondasi untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa akan pentingnya antisipasi kekerasan seksual.

Posko ini, lanjut dia, untuk menghindari terjadinya kekerasan seksual khususnya di perguruan tinggi. Harapan kedepannya, posko ini ada di tiap-tiap perguruan tinggi dan menjadi prioritas dari pemerintah.

“Posko ini untuk menjembatani korban yang kerapkali merasa tidak memiliki keberanian untuk melakukan pelaporan tindak kekerasan seksual,” Dyah menegaskan.

Di sisi lain, Dyah berharap mahasiswa baru meningkat kompetensinya sekaligus akhlaknya. Hal itu diperlukan untuk membangun sumberdaya manusia (SDM) yang unggul dalam segala bidang.

“Saya harap, mahasiswa dibawah naungan Pesantren Zainul Hasan ini memiliki karakter dalam konsep proses KBM sehingga kompetensi dalam menjalankan tugas disertai kekuatan agama dan berakhlak, menjadi SDM unggul untuk Indonesia maju,” ujar Dyah.

Menurut Dyah, mahasiswa merupakan generasi bangsa yang perlu dijaga dan dibimbing. Sebab, mereka yang akan memimpin Indonesia di tahun 2045 nanti. Selain itu, pondasi Indonesia Emas adalah mahasiswa.

“Kita memiliki strategi di setiap peluang dan kekuatan, dan maba ini memiliki kreatifitas dan inovasi. Karakter mahasiswa yang berakhlak, itu menjadi pondasi kuat bagi Indonesia emas,” pungkasnya.

Baca Juga  Dengan Segelas Teh, Siswa SMK di Kota Probolinggo 'Pede' Hadapi UNBK

Sementara itu, Ketua STIKES Hafshawaty Nur Hamim mengaku bangga perjuangannya selama ini tidak hanya melahirkan mahasiswa yang berkarakter santri dan kompeten.

Disamping itu, juga pada status kampus yang segera ‘naik kelas’, dari sekolah tinggi menjadi universitas.

“Alhamdulillah persiapan cukup panjang dan saat ini kami sudah mendapatkan ijin untuk peralihan status dai sekolah tinggi menjadi Universitas. Harapannya, ya semoga usaha ini segera terwujud,” ujar Hamim. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT

Baca Juga

Diikuti Ratusan Pelajar se-Jawa Timur, Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa Berlangsung Meriah

Probolinggo,- Gelaran Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa (Exfesh) di lingkungan Pesantren Zainul Hasan (PZH) …