Akibat PMK, Omzet Pedagang Hewan Kurban Merosot

Probolinggo – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi tak hanya berdampak terhadap penjualan sapi, namun juga berdampak pada penjualan kambing. Hal tersebut diketahui menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan kambing dan domba kurban juga menurun.

Seorang pedagang hewan kurban tahunan yang berjualan di Jalan Hayam Wuruk, Karno (30), mengaku, penjualan domba tahun ini menurun. Sebagai perbandingan, tahun lalu, 10 hari menjelang Idul Adha, ia bisa menjual 60 domba. Namun tahun ini hanya terjual 30 domba.
“PMK ini berdampak kepada penjualan domba. Jika dibandingkan tahun lalu, omzet penjualan tahun ini turun separo dibandingkan tahun lalu,” ujar Karno.

Meski omzet penjualan domba turun, tetapi harga domba relatif stabil. Harga domba berkisar Rp1,5 juta hingga Rp3,7 juta tergantung ukuran.

“Untuk harga masih tetap seperti tahun kemarin. Namun untuk pembeli, bahkan orang yang datang dan bertanya saja juga berkurang tidak seperti tahun kemarin,” imbuh Karno.

Hal senada disampaikan Andri, pedagang domba di Kelurahan Sukoharjo, Kota Probolinggo. Ia mengatakan, dengan mewabahnya PMK, pembelian domba menurun. Hingga saat ini, ia hanya bisa menjual 20 domba.

“Jika dibandingkan tahun lalu, 12 hari menjelang Idul Adha tahun lalu, 50 domba sudah terjual. Hal ini tak lepas dari mewabahnya PMK, sehingga masyarakat sedikit takut untuk membeli domba,” ujarnya.

Meski mengalami penurunan, para pedagang domba tahunan ini berharap beberapa hari menjelang Idul Adha, domba yang mereka jual bisa laku banyak meski tidak bisa menyamai penjualan domba tahun lalu. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga  Hebat! Kerajinan Ukir Kayu Bekas Karya Warga Pasuruan Tembus Pasar Internasional

Baca Juga

Bawang Merah Probolinggo Tersisih di Kalimantan, Ternyata ini Sebabnya?

Probolinggo,- Bawang merah asal Probolinggo dan sejumlah daerah di Jawa dikabarkan tidak bisa masuk ke Kalimantan …