Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Kesehatan · 30 Mei 2022 18:24 WIB

Tersebar di 22 Kecamatan, Hanya 2 Kecamatan Zero PMK


					Tersebar di 22 Kecamatan, Hanya 2 Kecamatan Zero PMK Perbesar

Probolinggo,- Kasus Penyakit mulut dan Kuku (PMK) terus menyebar luas di Kabupaten Probolinggo. Bahkan terhitung sejak Minggu (29/5/2022) kemarin, Dinas Pertanian Kabupatrn Probolinggo mencatat, sebanyak 1.601 ternak diduga (suspect) PMK dan tersebar di 22 kecamatan. Artinya hanya dua kecamatan yang zero PMK.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Maryoto mengatakan, jika dari 22 kecamatan tersebut, ada enam kecamatan tercatat pentambahan ternak suspect PMK terbanyak atau lebih dari 100 ternak.

Sedangkan terdapat dua kecamatan masih dinyatakan aman PMK.

Dari enam kecamatan itu di antaranya, Kecamatan Dringu dengan jumlah ternak 260, Kuripan 108 ternak, Wonomerto 121 ternak, Tiris 147 ternak, Tegalsiwalan 142 ternak dan terakhir Kecamatan Bantaran dengan 433 ternak. Sementara aman PMK yaitu Kecamatan Kotaanyar dan Sumber.

“Jika dilihat dari kasus 1.601 ekor yang suspect PMK itu persentasenya masih 0,512 dari jumlah populasi terancam 312.932. Tapi untuk saat ini sudah ada atau tercatat sebanyak 13 ternak dinyatakan sembuh,” kata Maryoto, Senin (30/5/2022).

Bertambahnya wilayah suspect PMK, menurut dia, diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya, para peternak yang membawa PMK ini dari kandang satu kekandang lainnya. Bisa juga tetangga, bahkan petugas yang mengecek kesehatan ternaknya.

“Sehingga petugas kami perlu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan sekali pakai. Karena bisa jadi dari petugas sendiri penyebarannya. Tidak bisa petugas berspekulasi APD-nya aman, jadi harus sekali pakai langsung buang atau ganti APD baru,” ujar Maryoto.

Selain kasus PMK sembuh dan suspect, lanjut Maryoto, pihaknya juga mencatat kasus terduga PKM yang mati. Total ada sembilan kasus yang berada dua kecamatan lainnya. Yaitu Kecamatan Krucil dengan delapan ternak mati dan Wonomerto dengan satu ternak mati.

“Kebanyakan yang mati ini pedet (sapi anakan) dan memang rentan. Sebab, pedet kan masih menyusu dan penularan PMK ini bisa dari air susu indukan yang terduga PMK. Pedet dengan Indukan daya tahan tubuhnya kan berbeda, sehingga rentan mati,” ungkap Maryoto. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Trending di Kesehatan