Ratusan Petani Garam Diminta Terapkan Sistem Terpal

PROBOLINGGO,- Menjelang musim hujan, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo mengimbau petani garam untuk melakukan terpalisasi dalam proses pengkristalan garam.

Sebab dengan terpalisasi, petani garam tetap bisa melakukan produksi meski musim hujan tiba. Selama ini hujan menjadi kendala utama para petani garam saat berproduksi.

Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kabupaten Probolinggo, Hari Pursulistiono mengatakan, datangnya musim hujan tentu mengganggu proses produksi garam. Namun, dengan sistem terpalalisasi, produksi bisa tetap berlangsung.

“Ya meski hasilnya nantinya tidak akan maksimal. Kalau menggunaan terpal kan enak, ketika hampir hujan tinggal ditutup lahan tambak garamnya, jika kondisi cuaca cerah, langsung dibuka,” kata Hari, Senin (11/10/2021).

Dari sekitar 400 petani garam, lanjut Hari, hanya sebagian kecil petani garam yang menggunakan terpal. Mayoritas petani garam masih menggunakan metode produksi konvensional.

“Sekitar 30 persen yang menggunakan sistem terpal. Salah satunya diterapkan petani garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan. Jadi lebih mudah saja penangannya saja, kecuali bukan musim penghujan,” jelas Hari.

Sementara itu, salah satu petani garam di Desa Kalibuntu, Suparyono mengatakan, sudah bertahun-tahun menggunakan sistem terpal di sebagian lahan tambaknya. Hal ini sangat membantu proses produksi ketika musim hujan tiba.

“Kalau biasanya itu kan 12 hari sudah bisa panen, tapi kalau yang buka tutup terpal ini butuh waktu yang lebih lama. Setidaknya ada stok, ketika di musim hujan masuk pesanan, ya tinggal dikirim,” katanya. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Baca Juga  Peduli Korban Semeru, Ponpes RU Cabang Malang Serahkan Bantuan

Baca Juga

Beras Impor 8.200 Ton Tiba di Probolinggo, Dibongkar di Pelabuhan

Probolinggo,- Ribuan ton beras impor tiba di Dermaga II Terminal Umum, Pelabuhan Delta Artha Bahari …