Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Kesehatan · 12 Sep 2021 16:44 WIB

Masuk Musim Penghujan, Dinkes Ingatkan Bahaya DBD


					Masuk Musim Penghujan, Dinkes Ingatkan Bahaya DBD Perbesar

KRAKSAAN,- Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bersiaga menghadapi demam berdarah dengue (DBD). Sebagai antisipasi, Dinkes telah “mewarninh” Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.

DBD disebabkan virus melalui gigitannyamuk jenis Aedes Aegypti atau Aedes albopictus. Satwa ini membawa virus untuk menginfeksi darah manusia dengan gigitan dan mentransfer darah yang terinfeksi ke orang lain.

“Sebelum terlambat, kami harap agar segera melakukan pencegahan penyakit demam berdarah,” kata Kasi Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Veronica, Minggu (12/9/2021).

Menurut perempuan asal Balikpapan ini, Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di daerah agar lebih ditingkatkan. Mengingat, Sabtu (11/9/2021) kemarin hujan di wilayah Kabupaten Probolinggo cukup lama, sehingga antisipasi pencegahan harus dilakukan sedini mungkin.

“Sarang nyamuk ini ya seperti biasanya, yaitu tempat yang sudah kebanyakan orang tahu, seperti tempat genangan air, tempat pembuangan sampah, kamar mandi, tempat kotor di dalam rumah dan yang lainnya. Intinya hindari membuat tempat yang bisa jadi sarang nyamuk,” urainya.

Agar lolos dari ancaman demam berdarah yang mengintai, perempuan berkacamata itu menyarankan agar masyarakat ekstra waspada. Selain itu, masyarakat diminta berperan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terutama di tempat yang menjadi habitat endemik nyamuk.

“Hal-hal kecil yang dianggap remeh oleh masyarakat biasanya menjadi penyebabnya, seperti genangan air pada galon. Kalau itu dibuka, pasti akan ditemukan bintik-bintik nyamuk dan ini sudah diremehkan tanpa kita sadari itu juga bahaya,” paparnya.

Data sementara yang diperoleh, sejak Januari-Mei 2021, sudah ada 97 kasus pasien DBD di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, di Maret lalu dari jumlah 53 kasus DBD salah seorang pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan