Menu

Mode Gelap
Tiga Tahun Buron, Dua Tersangka Pembunuhan Diringkus Polres Jember Sebulan Lagi Beroperasi, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi Pasca Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Berbelanja di Tengah Sungai Curi iPhone di Jember, Sepasang WNA asal Pakistan Dibekuk Polisi Pencurian Kelapa Berujung Penetapan Tersangka, Oknum LSM di Lumajang Tak Bisa Lagi Kabur dari Hukum Pria di Pasuruan Ditangkap Usai Pertontonkan Alat Kelamin di Instagram Live

Pemerintahan · 21 Jun 2021 22:29 WIB

Anggur Prabu Bestari, Ikon Kota Probolinggo itu Telah Kembali


					Anggur Prabu Bestari, Ikon Kota Probolinggo itu Telah Kembali Perbesar

KANIGARAN,- Kota Probolinggo dikenal sebagai kota penghasil mangga dan anggur. Bahkan mangga jenis Arum Manis dan anggur Prabu Bestari, menjadi ikon kota sejak tahun 80-an silam.

Namun dalam satu dekade terakhir, mangga dan anggur khas Kota Probolinggo telah menghilang. Mangga dan anggur sulit ditemukan, bahkan di halaman rumah warga sekalipun.

Setelah lama menghilang, kini anggur Prabu Bestari kembali muncul di Kota Probolinggo. Anggur berwarna ungu kemerahan itu tumbuh dan berkembang berkat keuletan Proby Fadli Rohman, warga Jl. Sunan Ampel, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kanigaran.

Di lahan 15 x 12 meter persegi dekat rumahnya, Robi sapaan Proby Fadli Rohman, mulai menanam anggur sejak 3 tahun yang lalu. Ada 7 jenis tanaman anggur yang ia tanam di lahan mungilnya itu.

Varian itu meliputi anggur Levale, Autum Royal, Jupiter, Carolline, Alfonso, Giovani, dan Prabu Bestari. Yang paling banyak dikembangbiakan, anggur Prabu Bestari, yang dikenalnya sebagai ikon Kota Probolinggo.

Tak butuh perawatan khusus untuk membudidayakan anggur ini. Cukup disiram rutin, dipupuk dan pemotongan sebagian buah dalam tangkai agar pertumbuhan buah bagus. Selain itu, daun kering yang masih menempel pada tangkai dibersihkan.

“Dalam satu tahun, tanaman anggur yang saya budidayakan ini dapat berbuah hingga tiga kali. Setelah panen, biasanya seluruh daun akan saya potong agar dapat bersemi kembali,” kata Robi, Senin (21/6/21).

Pebudidaya anggur yang juga anggota Satpol PP Kota Probolinggo ini menambahkan, saat musim panen seperti saat ini, buang anggur hasil budidayanya banyak dicari warga.

Tak sedikit pembeli datang ke rumahnya untuk memilih langsung buah anggur yang hendak dibeli. Satu kilogram (Kg) anggur Prabu Bestari, ia jual seharga Rp 25 ribu. Sedangkan anggur jenis lain dibandrol Rp 20 ribu/Kg.

“Anggur Prabu Bestari dijual agak mahal karena merupakan anggur khas Kota Probolinggo. Rasanya juga lebih manis dan lebih banyak air. Selain itu, anggur ini lebih banyak disukai warga,” klaimnya.

Penikmat anggur, Dwita mengakui bahwa anggur Prabu Bestari memang berbeda dengan jenis anggur kebanyakan. Anggur ini, terangbya, buahnya lebih besar dan manis sehingga lebih memuaskan saat dinikmati.

“Saya berharap banyak lagi warga yang menanam anggur, khususnya jenis Prabu Bestari ini. Selain sudah menjadi ikon Kota Probolinggo, juga bagus untuk tempat berteduh,” tuturnya saat ditemui di kebun anggur milik Roby.(*)

Penulis: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 67 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wagub Emil Dardak Soroti Kerusakan Tanggul Kebondeli Lumajang, begini Responsnya

13 Mei 2025 - 06:18 WIB

Pemkab Probolinggo Tegaskan Belum Pernah Keluarkan Rekomendasi Izin Penjualan Miras

12 Mei 2025 - 19:54 WIB

Ketahanan Pangan Desa Lumajang: Inovasi, Pelatihan dan Dana Desa Bersinergi

12 Mei 2025 - 19:23 WIB

Lumajang Bersatu Hadapi Ancaman Banjir: Perbaikan Darurat Tanggul Sungai Kebondeli Jadi Prioritas Utama

12 Mei 2025 - 17:37 WIB

FKDT Lumajang dan Pemkab Bersinergi Wujudkan Pendidikan Keagamaan

12 Mei 2025 - 14:24 WIB

Bunda Indah Gerakkan Penanganan Darurat Kerusakan Talud di Candipuro untuk Lindungi 82 KK

12 Mei 2025 - 13:26 WIB

Bupati Jember Ajukan Bantuan Listrik Gratis untuk 7 Ribu Warga Miskin, ini Kata PLN

10 Mei 2025 - 19:35 WIB

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Trending di Pemerintahan