Menu

Mode Gelap
Bandara Notohadinegoro Kembali beroperasi, Tiket Jember–Jakarta Hanya Rp1,3 Jutaan Momentun Kemerdekaan, 217 Tahanan Rutan Kraksaan Hirup Udara Bebas Perdana, Presiden Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Dari Angkut Rumput, Gelindingan Jadi Ajang Balap HUT RI ke-80 di Pasuruan Hadiah Kemerdekaan ke-80 RI, Warga Jember Kini Bisa Terbang Langsung ke Jakarta Kado Kemerdekaan bagi Warga Probolinggo, Jalan Krucil–Tambelang Kini Mulus

Kesehatan · 5 Jun 2021 23:19 WIB

Tak Mampu Bayar Ambulans, Warga Dringu Gunakan Roda Tiga Angkut Jenazah


					Tak Mampu Bayar Ambulans, Warga Dringu Gunakan Roda Tiga Angkut Jenazah Perbesar

DRINGU,- Sebuah video yang memperlihatkan seorang pasien meninggal dibawa pulang ke rumah duka dengan menggunakan kendaraan roda 3 beredar di media sosial. Sontak, video tak lazim itu viral dan menuai pro-kontra.

Belakangan diketahui bahwa pasien meninggal itu adalah Supo (60), warga Dusun Parsean, Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Jasad Supo dibawa keluarga ke rumah duka dari Rumah Sakit Umum (RSU) Wonolangan Dringu.

Informasi yang dihimpun PANTURA7.com, pasien lanjut usia (lansia) itu dibawa ke RSU Wonolangan Dringu pada Sabtu (5/06/21) sore. Tak lama setelah mendapatkan perawatan medis, Supo dinyatakan meninggal.

Polemik muncul kala pihak keluarga yang hendak membawa jenazah Supo ke rumah duka, dimintai biaya ambulans oleh pihak rumah sakit. Sontak, pihak keluarga pun berang.

Sebab menurut pihak keluarga, Supo masuk ke rumah sakit dengan fasilitas BPJS Kesehatan, yang seharusnya bebas biaya. Apalagi pihak keluarga tidak mempunyai uang sejumlah yang diminta pihak rumah sakit.

Kepala Desa Tamansari, Soetaji membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku bahwa Supo merupakan warga kurang mampu di desanya. Namun saat menjalani perawatan di RSU Wonolangan, Supo menggunakan BPJS Kesehatan.

“Ia, jenazah akhirnya dibawa menggunakan kendaraan roda tiga. Namun pasca kejadian, kami bersama Polsek Dringu sudah berkoordinasi dan memediasi pihak-pihak yang terlibat agar tidak ada gejolak,” kata Soetaji.

Sementara itu, Humas RSU Wonolangan, I Nyoman Suasti A mengaku belum bisa memberikan konfirmasi atas kejadian itu. Pihak rumah sakit, menurut Nyoman, baru akan menggelar rilis resmi, Senin, pekan depan.

“Saat ini kami belum bisa memberikan keterangan. Pihak rumah sakit akan menggelar rilis terkait kejadian ini pada hari Senin karena kita menghormati keluarga yang saat ini sedang berduka,” tutur Nyoman singkat. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 53 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Trending di Kesehatan