Hujan Penyebab Harga Cabai Meroket

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Sejak sepekan ini, kenaikan harga sejumlah komoditas dapur melambung signifikan. Diduga, meroketnya harga kebutuhan dapur itu karena intensitas hujan tinggi sehingga banyak tanaman gagal panen.

Sejumlah komoditas dapur yang harganya melonjak di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, diantaranya cabai rawit merah, cabai besar atau cabai keriting, kubis dan tomat.

Di Pasar Semampir Kraksaan, harga cabai rawit berada dikisaran Rp 60-70 per kilogram (Kg), padahal sepekan lalu masih kisaran Rp 50 ribu per kilogram. Sementara harga cabai keriting merah mencapai Rp. 50 ribu kilogram dari harga awal sekitar Rp 18 ribu per kilogram.

Sementara harga kubis berada di kisaran Rp 12 ribu per kilogram, atau naik 50 persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp 5-6 ribu saja. Adapun harga tomat Rp 10 ribu per kilogram, juga naik 50 persen dari harga sebelumnya.

“Stok dari petani kurang. Selain itu juga terkendala hujan sehingga cabai, tomat dan yang lainnya banyak yang busuk. Kalau sudah tidak bagus otomatis pembeli sudah tidak minat,” kata Siti Aminah, pedagang di Pasar Semampir Kraksaan, Kamis (7/1/2021).

Dikonfirmasi terpisah, Muhammad Ridho, petani cabai asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo mengatakan, saat ini mayoritas petani masih was-was untuk menanam cabai mengingat cuaca masih kurang bersahabat.

“Mungkin kalau sudah jarang hujan, petani bisa lebih fokus menanam cabai. Kalau sekarang masih mikir-mikir karena kami juga tidak mau rugi, jika nekat menanam cabai harus siap-siap rugi,” ungkap Ridho. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga  Cerita Sukses Lulusan S-2 Beternak Sapi, Penjualan Tembus Jakarta

Baca Juga

Bawang Merah Probolinggo Tersisih di Kalimantan, Ternyata ini Sebabnya?

Probolinggo,- Bawang merah asal Probolinggo dan sejumlah daerah di Jawa dikabarkan tidak bisa masuk ke Kalimantan …