Menu

Mode Gelap
Pemuda di Pasuruan Dikeroyok Gara-gara Serempetan Motor, Satu Pelaku Ditangkap Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih KIM Jadi Ujung Tombak Literasi Digital, Diskominfo Lumajang Dorong Peningkatan IMDI Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat Polisi Jerat Ayah-anak Tersangka Pembunuhan di Jalur Wisata Bromo Hukuman Penjara Seumur Hidup Ban Meletus dan Terjebak di Rel, Nissan Serena Dihantam Kereta Api di Probolinggo

Kesehatan · 25 Jul 2020 13:48 WIB

Jasad Pasien Reaktif Covid-19 Diambil Paksa, Dibawa Pulang dengan Pikap


					Jasad Pasien Reaktif Covid-19 Diambil Paksa, Dibawa Pulang dengan Pikap Perbesar

PURWOREJO-PANTURA7.com, Warga Desa Kedawang, Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan, mengambil paksa sesosok jasad yang diperlakukan ala protokol Covid-19, Sabtu (25/7/2020).

Jasa tersebut diambil paksa sekitar pukul 14.30 WIB di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS R Soedarsono, di Jalan Dokter Wahidin Sudiro Husodo No.1-4, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.

Dengan brutal, warga mendatangi rumah sakit sambil marah-marah dan membawa jenazah dari IGD ke halaman parkir untuk dibawa pulang menggunakan mobil pikap yang disiapkan sebelumnya.

Sejumlah anggota kepolisian, TNI dan petugas keamanan rumah sakit, tak mampu berbuat banyak karena kalah jumlah. Jasad atas inisial MA (44) tersebut akhirnya dibawa warga ke rumahnya.

“Ada pengamanan dari polisi dan TNI. Tapi massanya sangat banyak, pasien dibawa pulang pakai pikap,” kata Plt Direktur RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan, Tina Soelistiani.

Tina menambahkan, bahwa pasien yang meninggal tersebut harus melalui pemulasaraan protokol Covid-19, tapi pihak keluarga menolak bahkan melakukan pengambilan paksa.

“Pasien meninggal harus melalui pemulasaraan Covid-19 karena hasil rapid test adalah reaktif, tapi keluarga menolak dan menjemput paksa jenazah, intinya seperti itu,” tandas Tina.

Pihak rumah sakit, menurut Tina, juga sudah melakukan tes swab kepada pasien. “Swab-nya sudah diambil dan dikirim ke RSSA Malang, hasilnya belum keluar,” simpul dia.

Sementara, pihak keluarga saat dimintai keterangan di depan IGD, memilih bungkam. Hanya saja, mereka dalam omelannya bersikukuh bahwa pasien tidak terinfeksi Covid-19 sehingga keberatan jika M-A diperlakukan ala pasien Covid-19. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional