Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Kesehatan · 1 Jun 2020 08:43 WIB

Setelah PCR, RSUD dr Moh. Saleh Datangkan Apheresis


					Setelah PCR, RSUD dr Moh. Saleh Datangkan Apheresis Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19, membuat RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo terus berbenah. Setelah mendatangkan PCR (Polymerase Chain Reaction), rumah sakit pelat merah ini kembali mendatangkan alat medis baru.

Alat tersebut berupa apheresis (aferesis), produk Amerika Serikat yang disebut-sebut mampu mendeteksi sedikitnya 50 penyakit melalui pemeriksaan plasma darah. Per Senin (1/6/2020), alat ini siap digunakan bagi pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD dr. Mohamad Saleh.

Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD dr Moh. Saleh, dr Boby Mulyadi menjelaskan, cara kerja alat medis baru ini berbeda dengan PCR. PCR, jelasnya, menitikberatkan pada pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik virus corona dalam tes swab.

“Prinsipnya, alat ini menyaring atau mengambil darah pasien Covid-19. Jadi, alat ini menyedot plasma darah yang kotor dari pasien kritis dan memasukkan plasma darah dari pasien yang sembuh,” kata dr. Boby ditemui di RSUD dr Moh. Saleh.

Namun, menurut dr. Boby, tidak semua pasien sembuh Covid-19 bisa diambil darahnya melainkan ada ketentuan tertentu. Pertama, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh atau negatif dalam dua kali tes swab.

Alat medis baru yang didatangkan RSUD dr Mohamad Saleh untuk mempercepat penanganan pasien Covid-19. (Foto : istimewa)

“Kedua, mempunyai antibodi dengan titer yang cukup tinggi. Yang ketiga, plasma ini ada kecocokan jika dimasukkan kedalam tubuh penerima,” papar dia.

Ia menegaskan, alat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang kondisinya sudah parah. Di Jawa Timur, klaimnya, selain RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, hanya RSUD dr Soetomo Surabaya dan RS. Saiful Anwar Malang, yang mempunyai alat tersebut.

“Setahu saya, baru ada tiga rumah sakit di Jawa Timur yang dilengkapi alat ini. Biaya kalau periksa mandiri sekitar Rp 4,5 juta, namun bagi pasien Covid-19 ya gratis,” tandas Boby.

Sementara, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abrar HS Kuddah menyebut manfaat dari alat ini adalah membantu mendongkrak terbentuknya antibodi bagi pasien Covid-19 yang kondisinya sudah emergency. Sehingga peluang sembuh pasien tersebut kembali besar.

“Tujuan yang paling mendasar (mendatangkan alat ini) adalah mempercepat proses penanggulangan Covid-19 dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan terapi menggunakan apheresis,” urai Abrar. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Trending di Kesehatan