Dituduh Miliki Ilmu Hitam, Warga Kedung Caluk Disumpah

KREJENGAN-PANTURA7.com, Masyarakat di Desa Kedung Caluk, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, diramaikan dengan adanya sumpah Al Qur’an di masjid Baitul Ghofur deaa setempat, pada Selasa (17/3/2020).

Informasi yang diperoleh, sumpah Al-Qur’an digelar, lantaran Suradi (65) warga Dusun Krajan, RT 03 RW 01, Desa Kedung Caluk, dianggap memiliki ilmu hitam. Ilmu hitam itu dinilai menjadi perantara meninggalnya 2 warga setempat sebulan yang lalu.

Kepala Desa Kedung Caluk, Sulaiman Fauzan mengatakan, sumpah ayat suci tidak hanya diberlakukan terhadap Suradi. Tetapi juga terhadap warga yang menuduh Suradi memiliki ilmu hitam alias santet.

“Untuk Suradi disumpah sendirian, dengan Al-Qur’an ditaruh diatas kepalanya. Untuk warga yang menuduh juga kami sumpah, tapi secara ramai-ramai,” kata Sulaiman saat ditemui di Kantor Desa Kedung Caluk.

Sumpah Al-Qur’an tersebut, menurutnya, buntut dari meninggalnya Ahmad Syafi’i dan Sumar pada bulan lalu (Februari) yang keduanya merupakan warga Dusun Krajan. Warga menuduh jika keduanya meninggal akibat.disantet oleh Suradi.

“Memang ada yang meninggal, tapi infonya Syafi’i meninggal karena terkena DBD. Kaalau Sumar, dengarnya karena terserang liver. Maka dari itu saya suruh warga yang menuduh disumpah juga, karena ini tidak ada bukti,” tuturnya.

Terpisah, Muhammad Nur (36) anak dari Suradi, mengaku yakin kalau tuduhan warga atas bapaknya tidak benar. Sehingga bapaknya yang bekerja hanya sebagai petani biasa, berani untuk disumpah Al-Qur’an.

“Saya yakin, bapak saya ini orang islam, orang yang tidak meninggalkan sunah, apalagi yang wajib. Musibah yang dialami keluarga saya ini, sungguh diluar nalar fikiran, bingung juga, apa yang membuat warga menuduh seperti itu,” ujar Nur.

Terlebih, lanjutnya, tuduhan terhadap bapaknya bukan yang pertama kali terjadi. Menurut pria dengan satu anak ini, 13 tahun yang lalu, bapaknya juga sempat mendapat tuduhan serupa.

Baca Juga  Musim Hujan, Ular Sawah Teror Warga Rusunawa Semeru

“Sudah yang kedua kalinya. Tapi yang pertama tidak sampai disumpah, karena gak ada yang berani. Nah ini yang kedua kalinya sudah,” tutup pria yang bekerja sebagai buruh bangunan ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainulah FT


Baca Juga

Empat Korban Laka KA Rejoso Dikebumikan, Warga Merasa Kehilangan

Pasuruan,- Kecelakaan maut merenggut nyawa 4 orang di perlintasan kereta api Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, …