Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Hukum & Kriminal · 11 Mar 2020 08:03 WIB

Gara-gara Tanah Kaveling, Pasutri ini Masuk Penjara


					Gara-gara Tanah Kaveling, Pasutri ini Masuk Penjara Perbesar

KADEMANGAN-PANTURA7.com, Bisnis tanah kaveling yang digeluti Bahrul Salam (54) dan Sumarti (50), membawa pasangan suami istri (pasutri) asal Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo ini ke dalam penjara.

Keduanya ditangkap polisi karena diduga melakukan penipuan dan penggelapan terhadap 4 orang pembeli kaveling. Tanah kaveling yang dijual pasutri ini berlokasi di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan

Penangkapan dilakukan setelah 4 orang korban melapor ke Polsek Kademangan. Para korban melapor karena telah menyetorkan uang kepada tersangka sebagai DP, dengan total senilai Rp.222.500.000.

Namun tanah itu ternyata milik orang lain hingga tidak bisa di proses para korban dalam pembuatan sertifikat tanah. Pasca dlaporkan, tersangka meninggalkan Kota Probolinggo sejak tahun 2007 hingga 2020 untuk menghindari kejaran petugas.

“Jadi tanah yang dijual tersangka ini ternyata milik orang lain. Korbannya sudah setor DP, namun sertifikat tanah tidak bisa diproses,” papar Kapolsek Kademangan, AKP. Sumardjo, Rabu (11/03/2020).

Pelaku menunjukkan tanah kaveling yang dijadikan bisnis gelapnya. (Foto : Moch Rochim)

Dalam penangkapan terhadap kedua tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa tujuh kwitansi dan denah kaveling. “Nanti akan kami kembangkan barangkali ada korban lain,” tuturnya.

Atas perbuatannya, pasutri ini kini harus mendekam dalam sel tahanan setelah polisi menjerat keduanya pasal 372 dan 378 KUHP, tentang penipuan dan penggelapan. “ Ancaman hukuman penjara maksimal 4 tahun,” tandas Sumardjo.

Ditanyai wartawan, tersangka Salam mengaku uang DP yang dibayarkan para korban sudah ludes. Sebagian digunakan untuk membangun jembatan penyeberangan kaveling. “Sebagiannya saya habiskan,” jelasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata

2 Mei 2025 - 13:26 WIB

Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya

1 Mei 2025 - 15:06 WIB

Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

30 April 2025 - 19:32 WIB

Perselisihan soal 1 Liter Bensin, Paman dan Keponakan Berujung di PN Lumajang

30 April 2025 - 17:05 WIB

Kakak-adik Maling Motor Spesialis Bobol Rumah Ditangkap Polisi, Beraksi di 21 TKP

30 April 2025 - 16:50 WIB

Terdakwa Ganja Lumajang Divonis 20 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Pertanyakan Keadilan

30 April 2025 - 15:21 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Kelompok Pemuda Rusak Cafe di Kota Probolinggo, Sejumlah Terduga Pelaku Ditangkap

29 April 2025 - 18:19 WIB

Pemuda Pasuruan Dibekuk, 8,33 Gram Sabu Siap Edar Disita Polisi

29 April 2025 - 17:32 WIB

Trending di Hukum & Kriminal