Menu

Mode Gelap
Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

Kesehatan · 7 Feb 2020 07:01 WIB

Belasan Warga Kota Probolinggo Terjangkit DBD


					Belasan Warga Kota Probolinggo Terjangkit DBD Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Musim penghujan diawal tahun 2020, menyebabkan belasan warga di Kota Probolinggo terjangkiti demam berdarah dengue (DBD). Tercatat, ada 13 warga sepanjang Januari hingga awal Februari 2020 menderita DBD.

Belasan penderita DBD itu terdiri dari balita sebanyak 3 orang, lalu anak-anak berusia 5-14 tahun sejumlah 4 orang. Selain itu, ada penderita usia 15-44 tahun sebanyak 4 orang dan usia lebih dari 45 tahun sebanyak 2 orang.

“Penderita dengan jenis kelamin laki-laki sepuluh orang dan perempuan tiga orang,” terang Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Nyamiati Ningsih, Jumat (7/2/2020).

Ia menambahkan, 13 penderita DBD itu tersebar di 5 kecamatan. Meliputi Kecamatan Mayangan sebanyak 6 penderita, Kanigaran 2 penderita, Wonoasih 2 penderita, Kedopok 2 penderita, Kademangan 1 dan Wonoasih 2 penderita.

“Kecamatan Mayangan memang penduduknya padat dan mobilitas warganya tinggi. Jadi wajar jika paling banyak penderitanya dari kecamatan ini,” ia menjelaskan.

Meski angka penderita DBD sudah mencapai belasan orang, namun Nyamiati mengklaim, jumlah penderita DBD awal tahun ini lebih rendah jika dibandingkan pada tahun 2019 lalu.

“Dalam waktu yang sama antara tahun ini dan tahun kemarin, ada penurunan sekitar 50 persen. Pada Januari 2019, tercatat 23 penderita,” tandasnya.

Selanjutnya, Nyamiati mengimbau, warga aktif dalam pencegahaan dan penularan DBD. Caranya, jelas dia, dengan cara ikut berpartisipasi untuk menjaga kebersihan lingkungan.

“Nyamuk berkembang biak di tempat yang kotor dan lembab. Juru Pemantau Jentik atau Jumantik di dalam keluarga atau masyarakat perlu digalakkan sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak,” tutupnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

13 September 2025 - 12:17 WIB

Jelang Konfercab, Nun Alex Sodorkan Nama Gus Hafid sebagai Calon Ketua NU Kraksaan

11 September 2025 - 16:02 WIB

Buruh Tambang di Lumajang Dipertimbangkan jadi Penerima Jaminan Sosial dari DBHCHT

11 September 2025 - 11:15 WIB

Sengketa Tanah di Sukoharjo Paksa DPRD Kota Probolinggo Gelar RDP

10 September 2025 - 22:01 WIB

Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana

10 September 2025 - 20:19 WIB

Penerbangan Perdana Halim–Jember Dibuka 18 September, Tiket Sudah Bisa Dipesan

10 September 2025 - 18:59 WIB

Trending di Regional