Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Internasional · 29 Jan 2020 10:44 WIB

Anak Terkurung di Cina, Orang Tua; Pemerintah Kemana?


					Anak Terkurung di Cina, Orang Tua; Pemerintah Kemana? Perbesar

KREJENGAN-PANTURA7.com, Penyebaran virus corona di Cina yang belum terkendali, membuat mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di negeri tirai bambu tersebut khawatir. Selain takut terpapar virus, mereka juga sudah mulai kehabisan persediaan makanan.

Hal tersebut disampaikan Rahmad Hidayatulla (22) remaja asal Desa Sumberkatimoho, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, yang kuliah di Hubei Polytechnic University, China. Rahmad tak sendiri, ia juga bersama 3 orang lain yang sama-sama studi di Cina.

Menurutnya, ia sangat ingin kembali ke kampung halaman dan bisa segera berkumpul dengan keluarganya. Sebab serangan virus corona tak hanua berdampak pada mereka, melainkam juga kepada para orang tunya di kampung.

“Dengan keadaan yang seperti ini, kami sangat ingin cepat dievakuasi dari kota ini (Cina, red). Kami ingin kembali ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga, agar kita bisa terhindar dari virus corona,” tutur Rahmad Hidayatulla, Rabu (29/1/2020).

Keinginan untuk pulang dan kembali berkumpul dengan sanak famili kian menguat, dikatakan Rahmad, lantaran orang tua dan keluarganya sudah mulai khawatir dengan situasi di Cina.

“Karena sudah banyak beredar berita di Indonesia, meskipun tidak semuanya benar. Salah satu contohnya, kabar jika terkena virus corona maka (wujudnya, red) akan seperti zombie, itu tidak benar,” terang remaja yang sudah 4 tahun di Cina ini.

Putra pasangan suami istri, Hafidz (57) dan Uswatun Hasanah (55) ini berharap, masyarakat yang khususnya keluarga besarnya, tidak terlalu khawatir dengan kondisi mereka di Cina. “Kami disini baik-baik saja, meskipun terkendala stok makanan yang mulai menipis,” ia menjelaskan.

Terpisah, ayah Rahmad Hidayatulla, Hafidz saat ditemui di kediamannya Desa Sumberkatimoho berharap, pemerintah Indonesia segera turun tangan dengan nasib anaknya dan pelajar lain yanh saat ini terkurung di Cina.

“Kemana pemerintah ini, tolonglah anak saya dibawa pulang ke tanah air. Kalau tidak bisa pulang, setidaknya dievakuasi ke tempat yang aman. Sebagai orang tua, kami sangat kwatir,”pintanya.

Diketahui, 4 remaja asal Kabupaten Probolinggo yang menempuh studi di Hubei Polytechnic University, masing – masing adalah Febry Halim Cahyadi, asal Kecamatan Maron; Rahmad Hidayatulla (22), asal Krejengan; Mohammad Nadhif (19); dan Dewfi Zhafira (18) yang sama-sama beradal dari Kecamatan Paiton. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

1 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional

12 Juni 2025 - 19:18 WIB

Tembakau Jember jadi Primadona Pasar Global, Sumbang Devisa Hingga US$ 31,9 Juta

8 Juni 2025 - 16:46 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Mochamad Yusuf, Siswa SD Tempeh Lor 1 Jadi Kebanggan Lumajang di Kancah Sepakbola Asia Pasifik

18 Mei 2025 - 14:08 WIB

Bromo Marathon Diikuti 1.600 Pelari dari 22 Negara

1 September 2024 - 13:50 WIB

Tiap Tahun, Jumlah Pekerja Migran Indonesia asal Lumajang Terus Bertambah

27 Juni 2024 - 08:22 WIB

Jadi Pemasok Energi Listrik di WWF ke-10 Bali, Pengamanan PLTU Paiton Diperketat

21 Mei 2024 - 12:45 WIB

Trending di Internasional