Menu

Mode Gelap
Jika Sukses, Koperasi Desa Bisa Tambah PAD hingga 30 Persen untuk Desa Perdana ke Jember, Truk Ekspedisi Kecelakaan di Lumajang Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium Menjelang Fajar, Maling Gasak Motor di Warung Kopi Giras Pasuruan Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda

Lingkungan · 21 Des 2019 04:06 WIB

Awas! 19 Kecamatan di Probolinggo Rawan Alami Keretakan Tanah


					Awas! 19 Kecamatan di Probolinggo Rawan Alami Keretakan Tanah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sedikitnya 19 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, rawan alami keretakan tanah. Retakan tanah tersebut berpotensi terjadi seiring tibanya puncak musim hujan pada bulan Desember 2019 hingga Januari 2020.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), pada Rabu (11/12) lalu, ada 7 kecamatan yang diprediksi alami keretakan tanah dengan level menengah hingga tinggi. Sisanya, kategori menengah hingga rendah.

Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Besuk, Gading, Krucil, Lumbang, Pakuniran, Sukapura dan Tongas. Kawasan ini juga dinilai dapat memicu terjadinya banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

Sementara wilayah yang diperkirakan berpotensi mengalami gerakan tanah dengan level menengah, bisa terjadi di Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Krejengan, Maron dan Sumberasih. Adapun 7 kecamatan lainnya, diprediksi hanya berpotensi alami keretakan dengan level rendah.

Menanggapi potensi retakan tanah itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, menyebut pihaknya belum melakukan pemetaan lokasi kawasan rawan bencaba (KRB).

Namun demikian, untuk menindaklanjuti potensi terjadinya gerakan tanah di Kabupaten Probolinggo, pihaknya aku Anggit, akan menyampaikan informasi tersebut ke daerah-daerah yang masuk dalam peta kerawanan.

“Akan kami teruskan informasi daerah berpotensi gertan (gerakan tanah-red) ini. Kawasan yang berpotensi kami minta untuk waspada,” kata Anggit, Sabtu (21/12).

Masyarakat, tambah Anggit, lebih mengetahui kondisi lingkungan sekitar mereka sehingga harapannya dapat menanggulanginya potensi rawan bencana, tak terkecuali ancaman keretakan tanah.

“Masyarakat saat ini sudah semakin tangguh dalam menanggulangi bencana,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 136 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan