Menu

Mode Gelap
Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

Pendidikan · 27 Okt 2019 09:31 WIB

GMNI Probolinggo Siapkan Kader Cegah Radikalisme Masuk Kampus


					GMNI Probolinggo Siapkan Kader Cegah Radikalisme Masuk Kampus Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pemerintah akan secara gencar memberantas radikalisme termasuk yang masuk kampus. Hal itu menjadi momentum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Probolinggo.

Hal itu dilakukan saat Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) DPC GMNI Probolinggo yang dilaksanakan pada Jumat- sampai Minggu (25-27/10) di Agrowisata Universitas Panca Marga (UPM) di Desa Sumberbendo, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Diikuti puluhan anggota, KTD selama tiga hari itu bertemakan “Aktualisasi Marhaenisme dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. Tak hanya anggota dari mahasiswa Probolinggo, delegasi dari Malang pun juga ikuti KTD.

Pelaksana Tugas Ketua DPC GMNI Probolinggo, Riska Dayana mengatakan, pentingnya implementasi ajaran Marhaenisme dalam semua sendi kehidupan. Marhaenisme berasaskan Pancasila dinilai sebagai jurus ampuh menangkal ideologi luar khususnya radikalisme.

“Dengan KTD kali ini, para kader diharapkan lebih siap dalam pengimplementasian ajaran Marhaenisme. Banyak tantangan yang harus dihadapi, persoalan radikalisme juga mulai menyasar perguruan tinggi,” ucapnya Minggu (27/10).

Pelatihan KTD GMNI saat melangsungkan proses manajemen aksi. (Foto : Rahmad Soleh)

Ia menegaskan, pengusungan Tema Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) merupakan penegasan kader sebagai ujung tombak perjuangan bagi para kader.

Terpisah Ketua PA GMNI Probolinggo, Sukardi Mitho menekankan, para kader yang baru di-KTD lebih siap dalam menjawab tantangan zaman. Bahaya radikalisme di era teknolog semakin nyata.

“Kita tahu semakin canggih teknologi semakin besar peluang bagi siapapun terpapar radikalisme atau apapun ajaran-ajaran yang berupaya mengancam keberadaan Pancasila sebagai ideologi,” jelasnya.

Oleh karena itu, melalui KTD ini, Sukardi berpesan, bagi mahasiswa yang sudah punya bekal menjadi agen proteksi terhadap ancaman tersebut khususnya di tingkat perguruan tinggi di daaerah seperti Probolinggo. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam

19 September 2025 - 20:06 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

Trending di Regional