Hanya 10 Kelurahan Bebas dari BAB Sembarangan

PROBOLINGGO-PANTURA7.com,  Dari sebanyak 29 kelurahan di Kota Probolinggo, baru 10 kelurahan yang dinyatakan bebas (zero) dari perilaku warga yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Tapi tak mudah mengatasi perilaku masyarakat yang biasa BABS. Berdasar data yang diperoleh PANTURA7.com Jumat (28/6), masih ada 3.435 KK yang tergolong BABS.

Sementara sejumlah kepala keluarga (KK) se-Kota Probolinggo yang memiliki Jamban Sehat Permanen (JSP) tercatat 50.634 KK. Sementara itu Jamban Sehat Semi Permanen dimiliki sebanyak 2.280 KK. Sedangkan 1.883 KK masih tergolong sharing atau numpang jamban.

Dari 29 Kelurahan, tercatat 10 kelurahan di 5 kecamatan yang tergolong zero perilaku BABS. Di Kecamatan Mayangan ada Kelurahan Wiroborang dan Sukabumi. Di Kecamatan Kanigaran ada Kelurahan Tisnonegaran dan Kebonsari Wetan.

Sementara itu di Kecamatan Kademangan ada Kelurahan Pilang dan Ketapang. Di Kecamatan Kedopok ada Kelurahan Sumber Wetan dan Jrebeng Wetan. Sedangkan di Kecamatan Wonoasih dua kelurahan zero BABS yakni, Kelurahan Pakistaji dan Sumbertaman.

Sedangkan 19 Kelurahan lainnya masih ada beberapa KK yang berperilaku BABS. Padahal Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probopinggo melalui Kabid Kesmas dr NH. Hidayati berulang kali menekankan bahaya perilaku BABS.

“Untuk menciptakan sanitasi sehat dan bersih perilaku buang air besar sembarangan harus dihentikan. Pasalnya itu bisa menimbulkan penyakit jika mengalir ke sumber air. Bakteri E-Coli-nya itu yang bahaya bagi masyarakat,” kata Hidayati.

Beberapa faktor kenapa BABS terjadi menurutnya karena tidak punya jamban. Selain itu perilaku yang menjadi kebiasaan dimana waega merasa tidak nyaman jika BAB tak langsung menyentuh air.

“Target kita menciptakan semua wilayah tanpa BABS atau zero. Tak hanya sosialisasi dan promosi oleh tim sanitarian, kehadiran ipal komunal menjadi cara untuk menekan itu,” tandasnya.

Baca Juga  Terima 24 Ribu Dosis, Pemkab Probolinggo Masifkan Vaksin Ternak

Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) adalah sarana untuk mengolah limbah cair (limbah dari WC, dari air cuci/kamar mandi). Yang akrab bagi masyarakat adalah Ipal untuk limbah WC lebih dikenal dengan sebutan septik tank.

Diketahui tahun 2017, Pemkot Probolinggo membangun enam Ipal komunal yang melayani total 354 KK dengan rinciannya satu Ipal komunal dari Sanimas APBN di Kelurahan Pakistaji untuk 55 KK.

Lalu lima Ipal komunal dari Sanimas DAK untuk 299 KK di Kelurahan Kademangan (54 KK), Pilang (64 KK), Kedunggaleng (61 KK), Jati (50 KK) dan Sumbertaman (70 KK).

Sedangkan Tahun 2018, Dinas PUPR Kota Probolinggo kembali membangun 8 paket Ipal komunal, yang mencakup 533 KK. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …