Menu

Mode Gelap
Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru Simpan 11 Paket Sabu Siap Edar, Penjual Ampas Tahu di Lekok Dibekuk Polisi Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik PWI Probolinggo Bergulir, Polisi Periksa Saksi

Peristiwa · 19 Mar 2019 07:03 WIB

Terjadi 28 Letusan, Bromo Hujan Abu


					Terjadi 28 Letusan, Bromo Hujan Abu Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Gunung Bromo belum berhenti bergejolak. Selama 24 jam terakhir, terjadi 28 letusan dengan durasi mencapai 889 detik. Sejumlah kawasan, terutama lereng bromo wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, kembali terpapar abu vulkanik.

Dilansir dari https://magma.vsi.esdm.go.id/ gunung bromo pada Selasa (19/3/2019), terlihat jelas hingga kabut. Asap kawah bertekanan lemah, sedang, hingga kuat berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi 50-1200 meter di atas puncak kawah.

“Teramati 28 kali letusan dengan tinggi 1000-1200 meter dan warna asap putih, kelabu, dan hitam. Hujan abu di PPGA Bromo, terdengar suara gemuruh dari kawah bromo,” tulis Kepala PPGA Bromo, Wahyu Andrian Kusuma dalam laporannya.

Dengan 28  gempa letusan, kisarran amplitudo antara  25 hingga 34 milimeter dengan durasi  17 hingga 889 detik. Sedangkan tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-30 milimeter, dominan 2 milimeter.

“Tingkat aktivitas gunung bromo level II (waspada), masyarakat di sekitar gunung bromo dan wisatawan tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif,” terang Wahyu.

Bersamaan dengan gempa letusan, lereng bromo, terutama di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, diguyur hujan abu dengan intensitas ringan hingga sedang. Sejumlah wisatawan,  bahkan berdiam di hotel karena kwatir terpapar abu vulkanik.

“Abunya tebal, kayak pasir. Dari pagi, saya ingin mengunjungi empat tempat, tapi hanya dua lokasi yang sempat saya datangi. Lalu hujan dan hujan abu, lebih baik di hotel saja, daripada berbahaya,” kata wisatawan asal Jogyakarta, Iwan Sunaryo. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Truk Bermuatan LPG Terguling dan Timpa Motor di Pandaan, Satu Orang Tewas

28 Juli 2025 - 16:08 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Viral Lansia di Jambangan Probolinggo Ditelantarkan Anak Kandung, ini Fakta Sebenarnya

26 Juli 2025 - 19:44 WIB

Trending di Peristiwa