PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pelaku penipuan tak pandang bulu dan tak kekurangan akal untuk memperdaya korbannya. Kali ini yang menjadi korban penipuan adalah KH Achmad Fauzi Imron, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Islamiyah Syafi’iyah (MAIS).
Ceritanya, beberapa hari yang lalu, 2 orang wanita tak dikenal datang ke ponpes yang terletak di pinggir jalan raya Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Keduanya mengendarai mobil box dengan nopol B-9010-BCB.
Kepada Kiai Fauzi, mereka mengaku dari Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur. Kiai Fauzi tak sendiri menemui kedua pelaku, ia didampingi oleh sang istri, Hj Uswatun Hasanah. Sesaat usai bertamu, kedua pelaku menawarkan produk yang diklaim dari dinas.
“Kedua pelaku sudah agak tua, mereka mengaku berasal dari Dinas Koperasi, sambil menunjukkan produk-produk yang katanya barang dari dinas,” kata Rahmatul Maula, putri Kiai Fauzi saat ditemui di kediamannya, Rabu (13/3/2019).

Produk dan mobil box yang digunakan pelaku untuk menipu korban. (Foto : Moh Ahsan Faradies).
Saat pelaku memaparkan produk bawaan kepada orang tuanya, cerita wanita yang disapa Lala itu, ia sempat merasa ada hal yang janggal. “Saya sudah mulai curiga saat itu, tetapi suami berpesan agar saya tidak berburuk sangka,,” tuturnya.
Kesal kecurigaannya tak digubris oleh suami, Lala pun masuk ke rumah bagian belakang. Namun sebelum berlalu, ia sempat mengambil foto kedua pelaku melalui kamera ponsel miliknya.
“Beberapa saat kemudian ternyata orang tua dan suami sudah sepakat untuk membeli produk, bayarnya cash Rp. 23 juta. Setelah pelaku pergi, saya cek semua notanya, ternyata 50% produknya palsu dan tidak ada izin BPOM-nya” terang dia.
Sadar menjadi korban penipuan, ia lantas meminta suaminya untuk menghubungi nomor telpon yang ditinggalkan pelaku. “Namun hapenya sudah tidak aktif. Saya sempat minta santri untuk mengejar dan mencari pelaku, tapi tidak ditemukan,” Lala menjelaskan.
Sementara, Faisal Masudi, suami Lala menyampaikan, ia yang ikut dalam pertemuan dengan pelaku mengaku tergiur penawaran dari 2 orang tersebut. Menurutnya, penawaran yang diberikan pelaku berupa kerja sama bisnis koperasi dengan modal murah.
“Mereka mengaku dari Dinas Koperasi, kami baru menyampaikan penipuan ini karena masih menunggu dua orang itu datang lagi. Tetapi ternyata tidak datang-datang, semoga saja tidak ada korban lain,” harapnya. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan