PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Geliat wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, mendadak lesu pasca bencana tsunami yang melanda Selat Sunda, pekan lalu. Dilain pihak, pelaku wisata optimis pantai Gili Ketapang aman dari tsunami ataupun bencana laut lainnya.
Salah satu operator penyedia jasa snorkeling Gili Ketapang, Mushonif Kamil (28) menjelaskan, secara geografis Pulau Gili Ketapang berbeda dengan Selat Sunda. Jika Selat Sunda berpaparan langsung dengan laut selatan atau Samudera Hindia, maka Pulau Gili berada di pantai utara, tepatnya perairan Selat Madura.
“Ombaknya disini tenang, tak terlalu besar. Juga banyak tebing (Pulau Madura, red) sebelum berhadapan langsung dengan laut Jawa. Saya kira disini aman untuk dikunjungi,” kata pria yang akbrab dipanggil Kamil ini, Minggu (30/12/2018).

Salah seorang wisatawan saat bersnorkeling menikmati alam bawah laut Pulau Gili Ketapang. (Foto : Dik PANTURA7.com)
Kamil tak menampik bahwa bencana tsunami yang melanda kawasan Banten dan Lampung itu, juga mengakibatkan ‘bencana’ terhadap sektor wisata di Pulau Gili. Betapa tidak, jumlah kunjungan wisata menurun drastis hingga diatas 50 persen dibandingkan saat kondisi normal.
“Biasanya setiap operator dalam sehari melayani wisatawan diatas 100 orang, sekarang paling banyak 20 orang. Bahkan banyak yang membatalkan pesanan, katanya takut tsunami,” mantan aktifis PMII ini menjelaskan.
Menjelang libur tahun baru seperti saat ini, menurut Kamil, wisata pantai Pulau Gili biasanya penuh sesak. “Tapi tahun ini justru menurun, padahal ombak dan kondisi cuaca lebih bagus saat ini daripada tahun lalu,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo Prijo Djatmiko, menyebut kawasan rawan tsunami di Jawa Timur tersebar di pantai selatan karena berada di wilayah ring of fire (cincin api). Sirkum pasifik dan belahan laut hindia yang melewati pantai itu, membuat pantai selatan rawan gempa dan tsunami.
Lalu bagaimana dengan pantai utara Kota Probolinggo, Prijo menuturkan bahwa wilayah pantai utara, termasuk pantai utara Probolinggo, tidak terlalu besar potensinya. “Pantai utara, khususnya Kota Probolinggo tidak berada diatas lempengan patahan bumi dan jauh dari gunung berapi,” terangnya. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan