PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hari Minggu (23/12/2018) ini Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo menggelar konferensi bagi Majelis Wakil Cabang (MWC) NU secara serentak. Konferensi serentak MWCNU yang pertama kali dalam sejarah ini digadang-gadang sebagai upaya penguatan nilai keaswajaan untuk mengurangi bibit radikalisme di Kota Probolinggo.
Digelarnya konferensi secara serentak dilaksanakan di masing-masing MWCNU baik Mayangan, Kanigaran, Kademangan, Kedopok dan Wonoasih. Alasan kenapa diselenggarakan secara serentak, Sekretaris PCNU Muhammad Ilyas Rolis mengatakan, selain penyegaran untuk penguatan basis-basis aswaja di tingkat bawah.
“Kenapa dilakukan serentak ini bagian dari penyegaran. Tentunya agar ghiroh semakin tinggi dalam memperjuangkan aqidah aswaja di Kota Probolinggo,” ucap pria yang akrab disapa Ji Ilyas ini lewat pesan Whatsapp.
Lebih dalam Ilyas mengatakan, persoalan radikalisme menjadi perhatian utama bagi pengurus baru. Pasalnya seperti yang diketahui, Kota Probolinggo termasuk daerah persemaian bibit radikalisme secara masif dan ekstensif.
“Makanya PCNU Kota Probolinggo menggagas dakwah milineal dan NU Urban perkotaan agar bibit radikalisme yang orientasinya terorisme bisa ditekan,” pungkasnya.
Sementara itu hasil dari konferensi MWCNU secara serentak periode 2018-2023 menghasilkan kepengurusan sebagai berikut:
-MWCNU Mayangan menghasilkan Ky. Agus Muhaimin ( Rois Syuriah ) dn Ky. Muhtasar ( Ketua Tanfidziyah ).
-MWCNU Kademangan menghasilkan H Fathurozi (Rois Syuriah) dan Abd Rozaq (Ketua Tanfidziyah).
-MWCNU Wonoasih menghasilkan Ky. Mujtaba (Rois Syuriah). Ky. Rusdi (Ketua Tanfidziyah).
-MWCNU Kanigaran satu-satunya secara aklamasi menghasilkan KH. Asy’ari Fathin (Rois Syuriah ) Moh. Halim, M.Pdi (Ketua Tanfidziyah).
-MWCNU Kedopok menghasilkan Ki samhadi (Rois Syuriah) dan Ustadz Sya’ir (Ketua Tanfidziyah). (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi