PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Banjir bandang yang melanda Dusun Kedaton, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, membuat 232 Kepala Keluarga (KK) gigit jari. Sebab, musibah itu tak hanya merusak rumah, namun juga membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah satu warga, Agus Subianto (40) menjelaskan bahwa banjir bandang yang menyapu Dusun Kedaton membuat dapur dan peralatannya hanyut terbawa banjir. Alhasil, warga tak bisa memasak nasi ataupun bahan makanan.
“Dapur dan peralatannya hanyut semua, kita disini tidak bisa masak nasi atau makanan. Saat malam hari, kita juga kegelapan karena lisrik disini mati, itu tiangnya roboh saat banjir kemarin,” kata Agus kepada PANTURA7.com, Rabu (12/12/2018).
Anehnya, imbuh Agus, bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo maupun instansi lainnya tak juga datang. “Yang paling kita butuhkan makanan dan genset. Genset diperlukan agar daerah kami tidak gelap gulita, jika ada apa-apa, warga bisa antisipasi,” papar dia.
Sementara warga yang lain, Buriyanto (54) mengaku bahwa ia sempat menerima bantuan dari desa. Hanya saja, bantuan berupa beras 10 kilogram itu tidak dapat dimanfaatan karena tidak ada alat masak. “Kemarin ada, bers 10 kilogram, tapi percuma karena tidak bisa dimasak,” jelasnya.
Tidak adanya bantuan makanan, membuat warga bertahan hidup melalui pemberian makanan dari kerabat atau tetangga yang tidak terdampak banjir bandang. “Semoga saja ada bantuan makanan secepatnya,” harap pria yang juga kehilangan 2 ekor sapi ini.
Diketahui, banjir bandang dan tanah longsor menerjang 4 desa di Kecamatan Tiris, pada Senin (10/12//2018) malam lalu. Musibah ini menyebabkan 63 rumah dan bangunan rusak, 7 jembatan putus dan 2 orang meninggal dunia. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
