Menu

Mode Gelap
Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN

Pemerintahan · 14 Nov 2018 08:24 WIB

Proyek RTLH di Probolinggo Dikeluhkan Pemilik Rumah


					Proyek RTLH di Probolinggo Dikeluhkan Pemilik Rumah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Alih-alih puas atas manfaat program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), beberapa pemilik rumah justru mengeluhkan kondisi rumahnya setelah “dibedah”. Paling tidak ada dua pemilik RTLH di Kelurahan Ketapang dan Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo mengeluhkan proyek tersebut.

Hal itu diketahui PANTURA7.com bersama awak media lain saat berkunjung ke rumah penerima manfaat. Salah satunya, Seneri (45) warga RT 5 RW 1 Kelurahan Ketapang yang rumahnya selesai sekitar 75%.

“Kondisinya belum selesai total di antaranya, sebagian atap belum terpasang. Memang dari luar terlihat bagus. Yang susah kalau hujan, airnya masuk rumah, kami sekeluarga sampai tidak bisa tidur di malam hari,” uja Seneri, Rabu (14/11/2018).

Padahal lanjutnya, proyek “bedah rumah” dengan anggaran Rp 15 juta itu seharusnya selesai. Namun rumah yang nantinya digunakan untuk tempat mengaji bagi anak-anak masih itu sebagian masih mangkrak.

“Ini saya sama tukangnya malah diminta uang tambahan Rp 1 juta kalau mau disempurnakan. Saya dari mana uang segitu,” tandasnya.

Abdul Salam (42) Ketua RT 05 mengaku, sempat menyampaikan hal ini pada Ketua DPRD. Namun sudah disampaikan pada LPM setempat.

Tak hanya Seneri, hal serupa dialami pasangan suami istri Sunardi ( 60)-Rumiati (57), warga Kelurahan Pilang, yang rumahnya juga jadi sasaran rehab RTLH. Dikatakan rumah dibangun sekitar tiga minggu tetapi hingga kini belum ada daun pintu dan daun jendela.

“Ini pintu dan jendela belum selesai. Ya jadinya kami tutup sendiri pake triplek. Katanya mau dimintakan tapi masih belum ada kabar,” ucapnya pada wartawan. Bahkan ia pun habis uang sekitar Rp 3 juta untuk menyempurnakan atap dan dinding.

Ditemui di kantornya di Jalan Hayam Wuruk, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Agus Hartadi tidak berada di tempat. Seorang stafnya mengatakan, kalau Kepala Dinas tengah rapat, sedangkan via WA atau seluler juga belum ada respons. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri

6 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV

6 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN

6 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Trending di Pemerintahan