PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hampir sebulan menjadi buron Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo, Slamet (41) warga Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, akhirnya menyerahkan diri. Slamet menyerahkan diri dengan diantar pihak keluarga, pada Minggu, (11/11/2018) sekitar pukul 21.00 WIB.
Informasi yang dirangkum, pria berkumis tebal itu masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah melakukan pengancaman terhadap Sahlal Hariyadi (35) warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo via video berdurasi 1 menit 32 detik. Ancaman itu tersebar melalui Whatsapp (WA) dan media sosial Facebook (FB).
Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto, mengatakan, Slamet melengkapi jumlah 3 pelaku pengancaman yang dilaporkan oleh korban. Sebelumnya, polisi telah menangkap 2 pelaku lain, yakni Akhil (60) warga Kelurahan Kraksaan Wetan dan Agus (42) warga Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan.
“Yang bersangkutan menyerahkan diri setelah beberapa pekan menjadi DPO. Sebelumnya kami sudah berhasil mengamankan dua rekannya yang terlibat langsung dalam pengancaman pembunuhan lewat sebuah video yang diunggah di sosmed,” ujar Riyanto, Selasa (13/11/2018).
Mantan Kasatreskrim Polres Situbondo ini menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang di dalam videonya memegang celurit. Penyidik, jelas Riyanto, masih mengembangkan sejauh mana peran lelaki dengan dua anak itu dalam kasus tersebut.
“Kami proses pengumpulan alat bukti dan memintai keterangan saksi. Selama proses ini, yang bersangkutan kami tahan dulu bersama dua pelaku lainnya,” tambah perwira asal Pasuruan ini.
Diketahui, ketiga pelaku mengancam sekelompok orang, termasuk Sahlal Hariyadi, melalui sebuah rekaman video, Selasa (16/10/2018) lalu. Dalam video itu, para pelaku yang memegang senjata tajam, mengancam akan membunuh Sahlal dkk, jika mengganggu bisnis dan organisasinya. Tak terima, Sahlal dkk kemudian melaporkan mereka ke Polres Probolinggo. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
