Menu

Mode Gelap
Dengan Adanya Operasi Patuh Semeru, Aksi Balap Liar di Lumajang Menurun Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan Toko Bangunan Dimasuki Maling, Uang Rp10 Juta Raib Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan Akhirnya, Hamparan Sampah di Batas Kota Probolinggo Dibersihkan Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga

Ekonomi · 29 Sep 2018 13:18 WIB

Sempat Meroket, Harga Tembakau Berangsur Turun


					Sempat Meroket, Harga Tembakau Berangsur Turun Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sempat mengalami kenaikan harga signifikan, kini harga jual tembakau rajang kering tingkat petani di Kabupaten Probolinggo mulai turun. Padahal kualitas tembakau jauh lebih baik dibandingkan beberapa pekan lalu.

Diketahui, harga jual tembakau pekan lali masih berkisar antara Rp. 42 ribu hingga Rp. 45 ribu per kilogram. Namun saat ini, harga jual tembakau merosot hingga Rp. 35 ribu per kilogram. Sejauh ini, mayoritas petani memasuki masa petik daun tembakau yang ketiga.

“Harga tembakau sudah turun mas, saat ini harga jualnya Rp. 35 ribu, paling mahal hanya sampai Rp. 37 ribu per kilogram,” terang Samhari (42) petani tembakau asal Desa Tanjung Sari, Kecamatan Krejengan, Sabtu (29/9/2018).

Herannya, meski harga tembakau berangsur turun namun tak membuat petani resah. Sebab kisaran harga sejauh ini dianggap masih pantas, terlebih sebelumnya harga tembakau mendekati Rp. 50 ribu per kilogram. Harga itu, cukup untuk mengembalikan modal tanam tembakau dalam tiga kali panen.

“Alhamdulillah, meski turun tapi petani sudah tidak gelisah. Ini karna pada panen awal dan panen kedua, harga jual tembakau mahal. Sekarang walapun harga turun, petani masih untung,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudzakkir, menjelaskan bahwa salah satu penyebab turunnya harga jual tembakau petani adalah karena stoknya yang melimpah. Panen raya tembakau membuat pasokan bahan dasar rokok ini ke pabrikan menumpuk.

“Pasokan tembakau dari para petani ke pabrik penuh, sehingga nilai tawar tembakau yang belum terserap oleh pabrik rokok lemah. Ini yang menjadi salah satupemicu harga tembakau turun, mudah-mudahan harga tembakau tidak anjlok hingga panen raya tembakau selesai,” papar Mudzakkir. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Akhirnya, Hamparan Sampah di Batas Kota Probolinggo Dibersihkan

23 Juli 2025 - 07:43 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Pakai Motor Protolan, Pelajar di Pasuruan Dihukum Nyanyi Saat Operasi Patuh

22 Juli 2025 - 12:12 WIB

Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah

21 Juli 2025 - 20:48 WIB

Hamparan Sampah Menumpuk di Batas Kota Probolinggo, Dikeluhkan Warga

21 Juli 2025 - 18:02 WIB

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022

21 Juli 2025 - 09:58 WIB

Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 18:33 WIB

Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal

20 Juli 2025 - 18:15 WIB

Trending di Sosial