PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Final Liga Santri Nusantara (LSN) 2018 Region 3 Jatim kembali mempertemukan tim Nurul Jadid Paiton dengan Al Yasini Pasuruan. Hasilnya Nurul Jadid kembali mempertahankan gelar juaranya yang juga diulang lewat drama adu penalti.
Dalam partai final yang digelar di Stadion Bayuangga Mayangan Senin sore (10/9/2018) tersebut, Nurul Jadid Paiton berhasil membekuk Al Yasini melalui drama adu penalti dengan skor 3-1. Pertandingan ini juga mengukuhkan bahwa Al Yasini belum bisa balas dendam atas kekalahan Final LSN Region 3 Jatim tahun 2017 lalu.
Sebelumnya pertandingan sendiri berakhir dengan skor imbang 1-1 hingga paro babak kedua. Sampai babak tambahan pun skor masih imbang. Lewat adu penalti, dua algojo tim Al Yasini gagal melesakkan tendangannya lewat titik 12.
Sontak kemenangan ini diwarnai dengan tangis haru dan sujud syukur. Tim Nurul Jadid melampiaskan kemenangan dengan sujud bersama. Kebahagiaan mereka disaksikan sejumlah OPD di antaranya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Disdikpora, Polresta Probolinggo dan Kodim 0820.
Ketua Penyelenggara LSN Region 3 Jatim yang hadir dalam penutupan Abdul Azis menuturkan, pelaksanaan LSN region 3 Jawa Timur berjalan lancar sesuai keinginan. Bahkan ia juga mendatangkan Rindi Sufriyanto atlet panjat tebing peraih emas pada Asian Games 2018.
“Alhamdulillah berjalan lancar harapannya para atlit ini nantinya akan lebih sukses lagi. Makanya kami undang Rindi pada penutupan ini. Harapannya bisa memacu semangat mereka,” kata Azis.
Tambahnya, predikat juara diraih Nurul Jadid Paiton, juara dua Al Yasini Pasuruan dan juara tiga Badriduja Kraksaan dari hasil region 3 Jatim LSN itu, nantinya akan bertanding lagi di ajang LSN se-Jawa Timur.
Rindi Sufriyanto yang saat itu juga diberi kesempatan memberikan sambutan, berharap agar tidak cepat puas meski sudah meraih juara. Pasalnya peserta akan mengikuti liga yang lebih berat tantangannya.
“Semoga para pemenang ini tak cepat puas. Tantangan kita ke depan lebih berat. Kuncinya selalu semangat, dan tidak ada rasa puas diri,” ujarnya. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
