Menu

Mode Gelap
Penutupan Jalur Gumitir, Satlantas Probolinggo Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kendaraan di Jalur Pantura Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh Diduga Ada Pungli Penahanan Ijazah, Puluhan Mahasiswa UPM Demo Penutupan Jalur Gumitir Berdampak ke Pengusaha Bus Probolinggo, Organda Berharap Penutupan Ditinjau Ulang Polisi Gendut di Pasuruan Tak Bisa Santai Lagi, Kini Wajib Olahraga

Lingkungan · 3 Sep 2018 12:26 WIB

65 Hektare Savana Terbakar, Api Bisa Dijinakkan


					65 Hektare Savana Terbakar, Api Bisa Dijinakkan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kobaran api di padang rumput (savana) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akhirnya bisa dijinakkan. Pihak Balai Besar TNBTS menyatakan, sekitar 65 hektare savana di kawasan Bukit Teletubbies dan Gunung Watangan terbakar sejak Sabtu (1/9/2018) September lalu hingga Senin (3/9/2018).

“Syukurlah kebakaran di Bukit Teletubbies akhirnya bisa dijinakkan siang ini sekitar pukul 13.30,” ujar Kapolsek Sukapura, AKP Kusmidi, Minggu. Ia berharap, titik api tidak muncul lagi di kawasan padang savana.

Meski api sudah berhasil dijinakkan, para personel polisi, TNI, Tagana, relawan, hingag TNBTS masih bersiaga di lokasi. Sementara itu Camat Sukapura, Yulius Christian mengimbau, masyarakat khususnya wisatawan berhati-hati saat memasuk kawasan savana Bromo. “Sebaiknya wisatawan berhat-hati, juga lebih baik memakai masker,” ujarnya.

Seperti diketahui kawasan Bukit Teletubbies dan Gunung Watangan terbakar sejak Sabtu lalu. Demi menjinakkan api, sebanyak 320 personel gabungan diturunkan ke Bromo. Api di Bukit Teletubbies diduga berasal dari kawasan Dusun Jemplang, Desa Ngadas Kidul, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, yang Sabtu lalu terbakar.

Sementara itu, Kepala BB TNBTS John Kenedie dalam rilisnya kepada wartawan di kantornya, Jl. Raden Intan, Kota Malang mengatakan, kebakaran 65 hektare di kawasan TNBTS sejak Sabtu lalu, Senin (3/9/2018) hari ini berkurang menjadi enam titik.

“Sebelumnya kebakaran sempat terjadi hingga 263 titik. Diduga penyebab kebakaran akibat masyarakat sekitar yang mengambil kayu bakar, berburu burung, atau mengambil tanaman obat di kawasan tersebut,” ujarnya.

Diduga mereka menyalakan api unggun, kemudian masih ada api yang tersisa. Dugaan ini muncul karena kawasan tersebut bukan merupakan wilayah wisatawan.

Berdasarkan catatan BB TNBTS, Sabtu lalu terjadi kebakaran di delapan titik. Namun memasuki hari kedua (Minggu), titik kebakaran bertambah drastis menjadi 263 titik.

“Namun hari ini, kebakaran berkurang menjadi enam titik. Jika cuaca tidak buruk, diperkirakan pada hari ini seluruh titik api dapat dipadamkan,” ujar Kenedie.

Ia menambahkan kebakaran hutan terjadi pada elevasi 45-60 derajat, berupa 85% savana dengan ketebalan 25-150 Cm. “Kami berupaya agar kebakaran tidak menyebar di kawasan Jemplang, mengingat lokasi tersebut merupakan ekosistem satwa langka seperti macan tutul dan elang jawa,” ujarnya. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemerintah Pusat Nilai Jatim Layak Jadi Role Model Penanggulangan Bencana

24 Juli 2025 - 15:18 WIB

Pemkot Probolinggo Pindahkan CFD dari Alun-alun ke Jalan Suroyo, ini Sebabnya

24 Juli 2025 - 05:38 WIB

Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi

23 Juli 2025 - 22:06 WIB

Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan

23 Juli 2025 - 15:22 WIB

Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan

23 Juli 2025 - 08:34 WIB

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak

22 Juli 2025 - 14:37 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ribuan Tenaga R4 Terancam Dirumahkan, Pemkab Jember Janji Perjuangkan

22 Juli 2025 - 08:09 WIB

Trending di Pemerintahan