PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kapal Layar Motor (KLM) Wahyu Ilahi 02 GT 66 yang terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Marapokot, Embai, Nusa Tenggara Timur tiba di Pelabuhan Perikanan Mayangan (PPM), Kota Probolinggo, Minggu (2/9/2018) malam.
Sebanyak 21 korban yang berhasil dievakuasi dari musibah itu, di PPM sekitar pukul 19.45 WIB. Dari jumlah itu, terdiri dari 14 penumpang dan 7 awak buah kapal (ABK). Rinciannya, 17 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.
Begitu tiba di PPM Mayangan, mereka langsung dievakuasi oleh petugas gabungan yang terdiri dari Polresta Probolinggo, TNI dan Basarnas ke rumah penampungan sementara yang terletak di sisi timur pelabuhan lama, sisi barat PT Kutai Timber Indonesia (KTI).
Salah satu korban, Mila mengatakan bahwa dirinya tak mengalami luka serius. Hanya saja, wanita 19 tahun ini sempat shock karena tengah mengandung dengan usia kehamilan 4 bulan.
“Tidak ada luka, cuma sempat kawatir karena saya sedang hamil empat bulan. Beruntung tidak apa-apa, tadi sudah diperiksa,” kata Mila.
Sementara itu, Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal memerintahkan jajarannyya untuk responsif memberikan layanan kemanusiaan. Layanan kemanusiaan diawali dengan pemeriksaan kesehatan bagi para korban dan ABK, begitu kapal bersandar di dermaga.
“Sejauh ini mereka baik-baik saja, namun ada beberapa korban yang luka ringan dan shock,” tukas Alfian seusai memimpin proses evakuasi.
Diketahui, 21 korban ini diselamatkan oleh 9 ABK Kapal Sejahtera 04 yang saat itu berada didekat KLM Wahyu Ilahi 02 yang terbakar. Dengan Kapal Sejahtera 04 itulah 21 korban dievakuasi lalu dibawa ke Pelabuhan Probolinggo.
Sebelumnya terbakar, KLM Wahyu Ilahi 02 dilaporkan hilang kontak sejak Kamis (30/82018) lalu. Belakangan diketahui bahwa kapal itu terbakar dalam pelayaran dari dermaga Marapokot, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur menuju Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad