Mudik Dari Jawa, Warga Madura Gunakan Perahu

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Perahu menjadi alat transportasi pilihan bagi warga Madura yang merantau di Pulau Jawa, khususnya Probolinggo untuk mudik ke kampung halamannya. Selain lebih murah, jenis transportasi laut itu juga lebih cepat dibandingkan angkutan darat.

Jika menggunakan alat transportasi darat berupa bus atau angkutan kota, warga baru sampai ke kampung halaman sedikitnya 7 jam. Titik perjalanannya, dari terminal Bayuangga Kota Probolinggo menuju Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang.

Sedangkan bila menggunakan perahu yang berlabuh di Pulau Jawa dua kali dalam sepekan, warga dapat sampai ke kampung halaman sekitar 6 jam. Mereka bisa berangkat dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan Kota Probolinggo hingga ke Pulau Madura.

“Naik perahu ongkosnya murah hanya Rp. 20 ribu, kalau lewat darat ongkosnya bisa sampai Rp. 80 ribu itupun tidak dihitung dengan ongkos oleh-oleh yang dibawa, mesti mahal ongkosnya,” ujar Imam Suyuti (25), pemudik asal Pulau Kambing, Kabupaten Sampang, Rabu (13/6/2018).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Khoiri (37) warga Pulau Mandangin bagian tengah. Menurut pria yang beristri orang Jawa ini, transportasi laut via kapal memang menjadi kendaraan favorit yang ditunggu oleh warga rantau yang hendak mudik dari pulau Jawa ke Pulau Madura.

“Kalau dari desa kami kebanyakan lewat laut karena langsung bersandar di pulau kami. Kalau lewat darat masih oper lagi di Sampang untuk menuju desa kami. Jadi kalau pakai perahu lebih praktis, hemat dan lebih cepat juga terhindar dari kemacetan musim mudik,” terang Khoiri.

Momentum mudik lebaran ini juga menjadi kesempatan bagi para pemilik perahu dari Madura untuk meraup rejeki. Perahu mereka (Kapal Jebeh’) bisa lebih banyak menumpang warga, entah itu dari warga Madura yang ingin berbelanja ke Jawa ataupun warga Madura yang hendak pulang kampung.

Baca Juga  Sempat Turun Pasca Penetapan Plasi, Bawang Kembali Naik

“Memang untuk saat ini biasanya lebih banyak penumpang, apalagi ini menjadi alat transportasi terakhir dari Gili ke Jawa, sebentar lagi mau lebaran. Jadi yang biasanya penumpang hanya 50 otrang dekarang bisa mencapai 100 ditambah muatan barang,” papar Shodiqin pemilik perahu. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Harga Bawang Merah Tinggi, Pemkab Probolinggo Curigai Ada Monopoli

Probolinggo,- Naiknya harga bawang merah di Probolinggo tidak hanya karena faktor petani gagal panen, namun …