Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Ekonomi · 23 Jul 2024 18:40 WIB

Stok Menipis, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Tembus Rp100 Ribu


					MAHAL: Pedagang cabai rawit di Pasar Baru, Kota Probolinggo sedang menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MAHAL: Pedagang cabai rawit di Pasar Baru, Kota Probolinggo sedang menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Setelah sebelumnya menyentuh harga Rp 50 per kilogram (kg) harga cabai rawit di Kota Probolinggo melonjak hingga Rp 100 ribu per kg. Naiknya harga cabai rawit karena pasokan dari pedagang hingga distributor menipis.

Pantauan PANTURA7.com di Pasar Baru, harga cabai rawit mencapai Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kg dari sebelumnya Rp 50 ribu per kg.

Pedagang cabai, Siti Aminah mengatakan, naiknya harga cabai rawit ini sejak empat hari lalu dan puncaknya, Selasa (23/7/2024) hari ini yang mencapai Rp 100 per kg.

“Harga cabai di pasar macem-macem, ada yang Rp 90 ribu ada yang 100 ribu per kilo tergantung harga kulakan yang didapat masing-masing pedagang,” ujar Aminah, Selasa (23/7/24).

Kenaikan harga cabai rawit ini lantaran hampir semua daerah penghasil cabai rawit sedang tidak panen. Ada yang baru tanam atau sawahnya masih ditanami tanaman lain, sehingga mempengaruhi pasokan cabai rawit.

Untuk di Probolinggo salah satu penghasil cabai rawit, di daerah Kecamatan Bantaran, saat ini banyak petani yang baru tanam.

“Biasanya saya kulak di daerah Bantaran, tapi karena baru tanam, sehingga saya ambil dari pasar di Surabaya yang harga kulaknya mencapai 80 hingga 85 ribu per kilo,” papar dia.

Sementara pedagang cabai rawit lain, Atnima mengatakan, naiknya harga cabai rawit ini terjadi saat pasokan dari distributor menipis.

Selain itu, dibarengi dengan pembelian dari masyarakat yang juga berkurang cukup drastis.

“Karena mahal, banyak pedagang yang menjual bawang merah ini per ons seharga Rp 10 ribu karena pasokan cabai rawit belum normal, diperkirakan harganya juga akan terus naik,” cetus Atnima. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 119 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Petik Merah, Kopi Senduro Jadi Andalan Lumajang

3 Juli 2025 - 10:33 WIB

Trending di Ekonomi