PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kasus penyebaran difteri dengan gejala sakit di bagian radang tenggorakan dan bercak putih di dalam tenggorokan, dilaporkan terus meningkat. Bahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheriae ini mulai merambah Kabupaten Probolinggo.
Dua warga Kabupaten Probolinggo, masing-masing remaja berusia 19 tahun asal Pulau Gili, Kecamatan Sumberasih dan bocah berusia 9 tahun asal Kelurahan Sidomukti, Kecamatan kraksaan, dilaporkan terjangkit difteri. Keduanya kini dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
“Yang masuk (rumah sakit_red) sampai saat ini masih dua orang, satu dari pulau Gili, satunya dari Kecamatan Kraksaan. Hanya yang dari pulau Gili ini masih dicurigai, tetapi kita perlakukan seperti pasien difteri karena gejala-gejalanya mengarah ke difteri,” kata Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Selasa (12/12/2017).
Pasien asal pulau Gili masuk rumah sakit 9 Desember lalu dan sejauh ini dinyatakan suspect difteri. Sedangkan bocah asal Kelurahan Sidomukti dilarikan ke rumah sakit milik Pemkab Probolinggo itu pada Senin (11/12/2017) malam kemarin, setelah dinyatakan positif difteri.
“Proses penanganan tentu mengacu pada SOP (Standart Operating Procedur_red) yang ada, dokter memakai aturan itu. Korban sudah kami kasih obat vaksin difteri, agar kondisinya segera pulih,” tutur Sugianto.
Ditempat terpisah, dokter spesialis anak RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Muhammad Rezza, Biomed, Spa, mengatakan bahwa penyebaran penyakit ini murni dari kuman seperti penyebab pada batuk, pilek atau influensa. Hanya saja, penyebarannya tidak terpola secara merata karena faktor imunisasi, yang tidak semua orang melakukannya.
“Ada satu atau dua orang terinfeksi karena tidak melakukan vaksinasi, meskipun kecil tapi jika lingkungan sekitarnya mayoritas tidak mengikuti imunisasi, potensi penyebarannya sangat besar. Cara mencegah penyakit ini, harus imunisasi dan menjaga kebersihan,” papar dr. Rezza melalui sambungan seluler. (din/arf).
