PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Andi Nursaiful (48), peserta lomba Ultra Trail Bromo Tengger Semeru (BTS Ultra) tewas saat berlari mengikuti perlombaan, (4/11/2017). Pelari dengan jarak 70 kilometer ini, ditemukan tidak sadarkan diri oleh sesama pelari, sekitar pukul 05.00 WIB di daerah Ranu Pani, Lumajang.
Lokasi ambruknya korban berjarak sekitar 18 km dari titik start Lava View Hotel, Cemoro Lawang, Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Meski tim medis telah memberikan sejumlah pertolongan pertama, nyawanya tidak tertolong.
“Panitia telah mengirimkan bantuan dokter, medis, dan ambulans yang standby sekitar 3 km dari tempat kejadian, namun tetap tak tertolong. Setelah berkoordinasi dengan keluarga, jenazah kami bawa ke Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang,” terang Race Director BTS Ultra 100, Rudi Rochmansyah.
Pihak panitia, kata Rudi, akan bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut, hingga diketahui penyebab pasti kematian pelari asal Depok, Jawa Barat itu. “Kami juga ingin mengucapkan belasungkawa kepada keluarga,” ungkapnya.
Alfath Mappakaya (50), kerabat korban kepada wartawan menyebut, bahwa dari hasil pemeriksaan dokter ditemukan indikasi serangan jantung pada korban. “Ya dari pemeriksaan dokter di Poncokusumo diduga serangan jantung,” tandasnya.
Lomba lari BTS Ultra berlangsung 3-5 November, dengan menawarkan 4 kategori, yakni kategori jarak 30 km, 70 km, 102 km, dan 170 km di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Titik start dan finish lomba ini terletak di Cemoro Lawang. Sejak digelar pada 2013, BTS Ultra kian digemari peserta dengan kisaran mencapai 1.000 orang. (em/ela).