Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial Rp1,6 Miliar di Kota Pasuruan Kekerasan terhadap Anak di Pasuruan Masih Marak, Dukungan Psikologis Harus Diperkuat Cegah Praktik Pengoplosan, Polres Jember Perketat Pengawasan Beras Pemuda Jatiurip Probolinggo Ditemukan Meninggal di Bawah Kolong Irigasi, ini Penyebab Kematiannya Dua Pegawai BPRD Lumajang Dipecat Gara-gara Jual Kartu e-Pajak Pasir

Lingkungan · 31 Okt 2018 06:56 WIB

Cemari Lingkungan, Limbah PG Pajarakan Dikeluhkan Warga


					Cemari Lingkungan, Limbah PG Pajarakan Dikeluhkan Warga Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Keluhan terhadap limbah Pabrik Gula (PG) terus bergulir. Kali ini, giliran limbah milik PG Pajarakan yang disoal oleh warga. Warga protes karena limbah menyebabkan polusi udara dan mencemari lingkungan.

Pantauan PANTURA7.com, limbah milik PG Pajarakan, dialirkan ke sungai kecil disekitar pemukiman warga. Limbah dalam sungai mengalir dari selatan ke utara. Sistem pembuangan limbah milik PG Pajarakan ini, berbeda dengan sistem buang limbah yang dilakukan oleh PG Wonolangan dan PG Gending, yang dibuang ke tanah lapang.

Cairan limbah yang bercampur dengan air membuat aliran sungai hitam pekat. Air limbah itu bahkan menimbulkan bau tak sedap, yang membuat warga terusik. Warga juga resah karena aliran limbah dianggap mencemari lingkungan.

“Aliran air di sungai kecil itu jadi berwarna hitam pekat, dan bau busuknya menyengat. Tidak hanya itu, sepanjang saluran air limbah PG itu juga menjadi sarang nyamuk,” ungkap Kepala Dusun (Kasun) Sukunan Desa, Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Taufiq Arisandi, Rabu (31/10/2018)

Taufiq menambahkan, pencemaran lingkungan oleh limbah PG Pajarakan ini sudah berlangsung cukup lama. Pihaknya pun sudah pernah menyampaikan protes kepada pihak pabrik sembari meminta dibuatkan pelengsengan di sepanjang sungai aliran limbah.

“Namun sejauh ini masih belum ada realisasi. Biasanya setiap setahun sekali, karyawan PG membersihkan sungai itu. Tapi sudah 5 tahun terakhir ini tidak ada pembersihan lagi,” kata Taufiq menjelaskan.

Terpisah, Kepala RT 4 Rw 5 Dusun Sukunan, Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Sukri mengaku sebenarnya ada kompensasi dari PG kepada warga yang rumahnya terdampak aliran limbah. “Kompensasinya berupa 1 kilogram gula pasir, tapi kan hanya setahun sekali. Sementara dampaknya dirasakan setiap saat,” tandasnya.

Sukri berharap, pihak pabrik segera bertanggung jawab dengan mencarikan keresahan warga. “Setidaknya dibangun plengsengan saja biar limbahnya tidak merambat ke pekarangan warga, selain itu agar warga disini tidak selalu mengeluhkan limbah,” harap dia. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi

23 Juli 2025 - 22:06 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Trending di Regional