Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar Terisolasi Akibat Banjir Lahar Semeru, Puluhan Siswa SD Tak Bisa Sekolah Coret ‘Police Killed People’ Dua Pemuda Dibekuk Polisi

Lingkungan · 31 Okt 2018 06:56 WIB

Cemari Lingkungan, Limbah PG Pajarakan Dikeluhkan Warga


					Cemari Lingkungan, Limbah PG Pajarakan Dikeluhkan Warga Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Keluhan terhadap limbah Pabrik Gula (PG) terus bergulir. Kali ini, giliran limbah milik PG Pajarakan yang disoal oleh warga. Warga protes karena limbah menyebabkan polusi udara dan mencemari lingkungan.

Pantauan PANTURA7.com, limbah milik PG Pajarakan, dialirkan ke sungai kecil disekitar pemukiman warga. Limbah dalam sungai mengalir dari selatan ke utara. Sistem pembuangan limbah milik PG Pajarakan ini, berbeda dengan sistem buang limbah yang dilakukan oleh PG Wonolangan dan PG Gending, yang dibuang ke tanah lapang.

Cairan limbah yang bercampur dengan air membuat aliran sungai hitam pekat. Air limbah itu bahkan menimbulkan bau tak sedap, yang membuat warga terusik. Warga juga resah karena aliran limbah dianggap mencemari lingkungan.

“Aliran air di sungai kecil itu jadi berwarna hitam pekat, dan bau busuknya menyengat. Tidak hanya itu, sepanjang saluran air limbah PG itu juga menjadi sarang nyamuk,” ungkap Kepala Dusun (Kasun) Sukunan Desa, Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Taufiq Arisandi, Rabu (31/10/2018)

Taufiq menambahkan, pencemaran lingkungan oleh limbah PG Pajarakan ini sudah berlangsung cukup lama. Pihaknya pun sudah pernah menyampaikan protes kepada pihak pabrik sembari meminta dibuatkan pelengsengan di sepanjang sungai aliran limbah.

“Namun sejauh ini masih belum ada realisasi. Biasanya setiap setahun sekali, karyawan PG membersihkan sungai itu. Tapi sudah 5 tahun terakhir ini tidak ada pembersihan lagi,” kata Taufiq menjelaskan.

Terpisah, Kepala RT 4 Rw 5 Dusun Sukunan, Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Sukri mengaku sebenarnya ada kompensasi dari PG kepada warga yang rumahnya terdampak aliran limbah. “Kompensasinya berupa 1 kilogram gula pasir, tapi kan hanya setahun sekali. Sementara dampaknya dirasakan setiap saat,” tandasnya.

Sukri berharap, pihak pabrik segera bertanggung jawab dengan mencarikan keresahan warga. “Setidaknya dibangun plengsengan saja biar limbahnya tidak merambat ke pekarangan warga, selain itu agar warga disini tidak selalu mengeluhkan limbah,” harap dia. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jelang Konfercab, Nun Alex Sodorkan Nama Gus Hafid sebagai Calon Ketua NU Kraksaan

11 September 2025 - 16:02 WIB

Buruh Tambang di Lumajang Dipertimbangkan jadi Penerima Jaminan Sosial dari DBHCHT

11 September 2025 - 11:15 WIB

Sengketa Tanah di Sukoharjo Paksa DPRD Kota Probolinggo Gelar RDP

10 September 2025 - 22:01 WIB

Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana

10 September 2025 - 20:19 WIB

Penerbangan Perdana Halim–Jember Dibuka 18 September, Tiket Sudah Bisa Dipesan

10 September 2025 - 18:59 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR

9 September 2025 - 16:44 WIB

Cegah Sengketa, KAI Daop 9 Jember dan Kejari Kota Probolinggo Sepakati Kerjasama

8 September 2025 - 20:13 WIB

Coretan Provokatif Muncul di Sejumlah Titik Kota Pasuruan, Kritisi Kepolisian

8 September 2025 - 18:40 WIB

Trending di Regional