Menu

Mode Gelap
Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh Waspada! Siswa SDN Kanigaran 6 Kota Probolinggo Nyaris jadi Korban Penculikan Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

Pemerintahan · 6 Jul 2025 20:41 WIB

Atasi Masalah Kesehatan dan Kemiskinan, Pemkab Jember Luncurkan ‘Gus’e Peduli Kesehatan’


					INOVATIF: Bupati Jember, Gus Fawait saat luncurkan program 'Gus’e Peduli Kesehatan' di RSUD dr. Soebandi, Minggu, (6/7/25) siang. (Foto: Diskominfo Jember) Perbesar

INOVATIF: Bupati Jember, Gus Fawait saat luncurkan program 'Gus’e Peduli Kesehatan' di RSUD dr. Soebandi, Minggu, (6/7/25) siang. (Foto: Diskominfo Jember)

Jember,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Jember mengambil langkah progresif dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat dengan meluncurkan program ‘Gus’e Peduli Kesehatan’ di RSUD dr. Soebandi, Minggu, (6/7/25).

Program ini dimulai dengan bakti sosial pelayanan kesehatan gratis yang dilaksanakan serentak di tiga rumah sakit milik Pemkab Jember, yakni RSD dr. Soebandi, RSD Kalisat, dan RSD Balung.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa sektor kesehatan kini menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

Menurutnya, permasalahan kesehatan memiliki kaitan erat dengan tingginya angka kemiskinan di Jember, yang saat ini disebut sebagai salah satu yang tertinggi di Jawa Timur.

“Kesehatan adalah kebutuhan dasar. Tapi kita tidak bisa menutup mata, kemiskinan ekstrem di Jember masih tinggi dan itu berdampak besar pada kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Bupati, yang akrab di panggil Gus Fawait.

Ia menyebutkan, selama satu dekade terakhir, berbagai program telah digulirkan dari sosial, ekonomi, hingga pembangunan UMKM.

Namun, dampak terhadap penurunan angka kemiskinan belum maksimal karena masih dikerjakan secara terpisah dan belum terintegrasi.

“UMKM tumbuh, kegiatan sosial terus berjalan, tapi angka kemiskinan tidak banyak berubah karena semua bergerak sendiri-sendiri,” beber dia.

Gus Fawait mengajak seluruh pihak termasuk tenaga medis, manajemen rumah sakit, puskesmas, dan masyarakat umum, untuk ikut serta dalam gerakan ini.

“Pemerintah Kabupaten tidak bisa bergerak sendirian dalam menuntaskan permasalahan mendasar ini,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 94 kali

Baca Lainnya

Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh

10 September 2025 - 15:47 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

KIM Jadi Ujung Tombak Literasi Digital, Diskominfo Lumajang Dorong Peningkatan IMDI

9 September 2025 - 14:15 WIB

Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo

8 September 2025 - 19:33 WIB

Lagi, Pemkot Probolinggo Hibahkan Motor untuk Polisi RW demi Keamanan Wilayah

8 September 2025 - 17:17 WIB

Berkat DBHCHT Rp1,9 Miliar, Buruh di Lumajang Dapat Pelatihan dan Jaminan Sosial

8 September 2025 - 17:03 WIB

Polo’an SAE Probolinggo Dimulai, Kenduri Kebhinekaan dari Masjid untuk Rakyat

7 September 2025 - 21:17 WIB

Pemkot Probolinggo Bergeming, Pastikan Even Hari Jadi Tetap Digelar di Stadion Bayuangga

6 September 2025 - 14:07 WIB

Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3

5 September 2025 - 19:02 WIB

Trending di Pemerintahan