Probolinggo,– Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo tengah bersiap melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang tembakau yang tersebar di wilayahnya.
Langkah ini dilakukan guna memastikan kesiapan gudang-gudang tersebut dalam menampung hasil panen tembakau petani yang diperkirakan mencapai belasan ribu ton pada musim tanam tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi mengatakan, sidak ini merupakan bagian dari upaya pengawasan pemerintah terhadap kelancaran distribusi hasil panen petani tembakau di daerahnya.
Menurutnya, hingga akhir Juni 2025, masih banyak gudang yang belum memberikan konfirmasi pasti terkait kapasitas daya tampung mereka.
“Rencana kami mau sidak gudang-gudang tersebut bersama Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo,” kata Arif, Senin (30/6/25).
Data yang dihimpun Dinas Pertanian, luas area tanam tembakau di Kabupaten Probolinggo tahun ini mencapai 12.519 hektare. Dengan rata-rata produktivitas 1,4 ton per hektare, total produksi diprediksi akan menembus angka 17.526,6 ton.
Namun hingga saat ini, baru lima perusahaan atau gudang yang telah mengonfirmasi kesiapan daya tampung mereka, yakni CV Jaya Abadi (Djarum) 3.000 ton, CV Glagah Surya Abadi 500 ton, CV Lumbung Berkah 500 ton, CV Sumber Rejeki 150–200 ton, dan CV TOP Sumber Sejahtera 500 ton.
Total keseluruhan dari lima gudang tersebut baru mencapai sekitar 4.650–4.700 ton, atau kurang dari 30 persen dari total estimasi hasil produksi tembakau petani di Kabupaten Probolinggo.
“Kami sudah meminta data serapan gudang untuk tahun ini. Sebagian sudah kirim, tetapi sebagian lagi belum,” ujarnya..
Arif menjelaskan, pihaknya telah melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah perusahaan pengolahan tembakau yang ada.
Dan juga meminta untuk segera menyampaikan laporan kapasitas dan kesiapan mereka dalam menampung hasil produksi tembakau para petani lokal.
“Sidak yang akan kami lakukan bukan untuk mencari-cari kesalahan, melainkan mendorong agar para pelaku usaha tembakau ini bertanggung jawab dalam rantai pasok hasil pertanian. Petani sudah bekerja keras menanam dan merawat, maka sudah semestinya hasil panen mereka dijamin serapannya,” beber dia.
Menurut Arif, sidak ini juga merupakan bagian dari strategi pengawasan menjelang masa panen raya tembakau yang diperkirakan akan berlangsung mulai pertengahan Juli ini.
Selain menyoroti aspek kapasitas penampungan, tim dari Dinas Pertanian juga akan memeriksa kondisi fisik gudang, kelaikan operasional, hingga komitmen pembelian dari masing-masing perusahaan.
Dinas Pertanian berharap dengan adanya langkah tegas ini, para pelaku industri tembakau di Kabupaten Probolinggo bisa segera memberikan kepastian yang dibutuhkan petani.
“Kami ingin musim panen tembakau tahun ini berjalan lancar dan menguntungkan semua pihak, terutama para petani,” ia memungkasi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra