Menu

Mode Gelap
Perkuat Program Gizi Santri Lewat MBG, PBNU Resmikan 42 SPPG di Jember Polantas Kejar Terduga Pelaku Curanmor, Diamankan Setelah Motor Ditabrak Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah Wali Kota Probolinggo Mutasi Pejabat, Empat Kepala Dinas Terpental Toko Emas di Pasirian Lumajang Dibobol Dua Wanita, Kalung 15 Gram Raib Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Pengobatan Santri Korban Keracunan Asam Klorida

Sosial · 13 Jun 2025 18:16 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo


					PROTES: Aksi demontrasi pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan masjid Agung Alun-alun Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

PROTES: Aksi demontrasi pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan masjid Agung Alun-alun Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Sejumlah pedagang oleh-oleh haji dan umroh di Jalan KH. Agus Salim Kota Probolinggo atau depan Masjid Agung Raudlotul Jannah, menggelar aksi unjuk rasa, Jum’at pagi (13/6/6).

Demo ini digelar sebagai bentuk penolakan atas relokasi pedagang yang dinilai lokasinya tidak tepat. Dalam aksi ini, para pedagang membentangkan sejumlah tulisan bernada kecaman.

Salah satu kecaman tertulis ‘Kami mendukung program pemerintah Probolinggo Bersolek tanpa mengusir dan mematikan mata pencaharian kami, jangan bubarkan ampelnya Probolinggo’.

Ketua paguyuban pedagang oleh-oleh haji dan umroh Kota Probolinggo, Bambang Suwoto (55) mengatakan, aksi ini muncul setelah satu bulan yang lalu, pemerintah setempat menyatakan bahwa seluruh pedagang akan direlokasi.

Tempat relokasi berada di depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), yang berada di Jl. Basuki Rahmad, Mangunharjo. Kebijakan itu dilakukan seiring program revitalisasi di kawasan alun-alun.

“Toko kami kan identik dengan masjid Agung, jadi jika kami dipindah didepan TWSL kan tidak cocok. Apalagi di lokasi tersebut sepi, tentu pendapatan akan turun drastis,” kata Bambang.

Bambang mengungkapkan, bahwa di tempat relokasi depan TWSL, hanya tersedia 5 toko saja. Sementara, pedagang haji dan umroh yang akan dipindahkan, total ada 10 pedagang.

“Kami berharap nantinya jika direlokasi atau dipindah, tidak jauh-jauh dari Masjid Agung, karena barang jualan kami identik dengan Masjid Agung,” imbuh Bambang.

Harapan senada disampaikan oleh pedagang lainnya, Rivo Alvadani (36). Ia menyebut, para pedagang sudah menempati depan Masjid Agung sejak tahun 2015 silam.

“Dari video gambaran alun-alun yang kami tahu, bahwa toko yang kami tempati tidak ada lagi, dan ternyata akan direlokasi ke TWSL,” tuturnya.

Para pedagang tidak menolak direlokasi. Namun mereka berharap tetap dapat berjualan di sekitar Masjid Agung, karena dagangan yang dijual merupakan produk religi dengan nuansa keislaman.

“Karena ini pekerjaan kami, pedagang berharap tetap bisa berjualan di sekitar Masjid Agung,” sampainya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah

30 September 2025 - 19:32 WIB

Mobil Polisi di Pasuruan Jadi Pengangkut Air Bersih untuk Warga Kekeringan

27 September 2025 - 14:18 WIB

Digerogoti Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun di Probolinggo ini Butuh Bantuan

27 September 2025 - 07:47 WIB

Gempa Guncang Timur Laut Banyuwangi, KAI Daop 9 Jember Sebut Tidak Ada Kerusakan

25 September 2025 - 20:09 WIB

BPS Sebut Angka Kemiskinan Jember Turun jadi 8,67 Persen

25 September 2025 - 19:32 WIB

Dulu Penerima PKH, Kini Juragan Kerupuk, Kisah Lukman dari Lorong Sempit Desa Semeru

25 September 2025 - 16:20 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Trending di Sosial