Probolinggo,- Sejumlah pedagang oleh-oleh haji dan umroh di Jalan KH. Agus Salim Kota Probolinggo atau depan Masjid Agung Raudlotul Jannah, menggelar aksi unjuk rasa, Jum’at pagi (13/6/6).
Demo ini digelar sebagai bentuk penolakan atas relokasi pedagang yang dinilai lokasinya tidak tepat. Dalam aksi ini, para pedagang membentangkan sejumlah tulisan bernada kecaman.
Salah satu kecaman tertulis ‘Kami mendukung program pemerintah Probolinggo Bersolek tanpa mengusir dan mematikan mata pencaharian kami, jangan bubarkan ampelnya Probolinggo’.
Ketua paguyuban pedagang oleh-oleh haji dan umroh Kota Probolinggo, Bambang Suwoto (55) mengatakan, aksi ini muncul setelah satu bulan yang lalu, pemerintah setempat menyatakan bahwa seluruh pedagang akan direlokasi.
Tempat relokasi berada di depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), yang berada di Jl. Basuki Rahmad, Mangunharjo. Kebijakan itu dilakukan seiring program revitalisasi di kawasan alun-alun.
“Toko kami kan identik dengan masjid Agung, jadi jika kami dipindah didepan TWSL kan tidak cocok. Apalagi di lokasi tersebut sepi, tentu pendapatan akan turun drastis,” kata Bambang.
Bambang mengungkapkan, bahwa di tempat relokasi depan TWSL, hanya tersedia 5 toko saja. Sementara, pedagang haji dan umroh yang akan dipindahkan, total ada 10 pedagang.
“Kami berharap nantinya jika direlokasi atau dipindah, tidak jauh-jauh dari Masjid Agung, karena barang jualan kami identik dengan Masjid Agung,” imbuh Bambang.
Harapan senada disampaikan oleh pedagang lainnya, Rivo Alvadani (36). Ia menyebut, para pedagang sudah menempati depan Masjid Agung sejak tahun 2015 silam.
“Dari video gambaran alun-alun yang kami tahu, bahwa toko yang kami tempati tidak ada lagi, dan ternyata akan direlokasi ke TWSL,” tuturnya.
Para pedagang tidak menolak direlokasi. Namun mereka berharap tetap dapat berjualan di sekitar Masjid Agung, karena dagangan yang dijual merupakan produk religi dengan nuansa keislaman.
“Karena ini pekerjaan kami, pedagang berharap tetap bisa berjualan di sekitar Masjid Agung,” sampainya. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra