Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

Lingkungan · 15 Apr 2025 02:58 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025


					Ilustrasi saat musim penghujan. Perbesar

Ilustrasi saat musim penghujan.

Probolinggo,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprediksi akan terjadi cuaca ekstrim di Jawa Timur, seiring akan berakhirnya musim penghujan.

Sejumlah daerah pun diprediksi akan segera memasuki masa peralihan. Adapun Di Kota Probolinggo, akhir musim penghujan diperkirakan terjadi pada akhir April 2025.

Dalam prediksi BMKG Juanda, cuaca ekstrim diyakini terjadi pada tanggal 13 – 19 April 2025. Pada situasi ini, bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor, hingga puting beliung, rawan terjadi.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, saat ini Kota Probolinggo sudah memasuki akhir musim penghujan. Namun demikian, potensi turunnya hujan masih bisa terjadi.

“Potensi hujan masih ada dan masih bisa terjadi. Dengan akan terjadinya cuaca ekstrim, potensi bencana sama seperti daerah lain, hanya beda di tingkat kekeringan saja,” kata Sugito, Senin (14/4/25).

Ia menjelaskan, untuk musim pancaroba di Kota Probolinggo akan terjadi pada akhir April 2025. Sehingga jika melihat analisa BMKG, maka musim kemarau di Kota Probolinggo, terjadi mulai Mei – hingga Oktober 2025.

Dengan prediksi akan terjadinya cuaca ekstrim akibat pancaroba, BPBD Kota Probolinggo mengimbau agar warga senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, khususnya saluran irigasi dari tumpukan sampah.

Selain itu warga diminta agar tidak membakar sampah sembarangan karena hembusan angin mencapai 10 kilometer per jam sehingga berpotensi mengakibatkan kebakaran.

“Pancaroba juga berpotensi munculnya penyakit, sehingga masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat,” Sugito memungkasi. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 64 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Trending di Lingkungan