Menu

Mode Gelap
Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak Naik Motor Bawa Rumput, Warga Lekok Tewas di Jalur Pantura Grati Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo Kades Akan Evaluasi Karnaval Sound Horeg Pasca Penonton Meninggal

Ekonomi · 21 Feb 2025 16:19 WIB

Di Lumajang, Deflasi Beruntun pada Awal Februari 2025


					Turunnya harga cabai rawit turut memicu deflasi di Lumajang. Perbesar

Turunnya harga cabai rawit turut memicu deflasi di Lumajang.

Lumajang, – Memasuki awal 2025, tren inflasi sempat mendominasi pada Januari, tetapi kembali terkendali dengan deflasi yang terjadi selama dua minggu berturut-turut pada Februari.

Badan Pusat Statistik (BPS) Lumajang mencatat, kenaikan harga beras, cabai rawit, dan cabai merah menjadi faktor utama inflasi pada Januari, dengan angka yang masih terjaga di bawah tiga persen.

“Inflasi Januari tertinggi terjadi pada minggu kelima yaitu, 2,86 persen. Namun, angkanya masih dalam batas wajar,” kata Statistisi Madya BPS Lumajang, Yudi Kurnain saat dikonfirmasi, Jumat (21/2/25).

Sebaliknya, awal Februari membawa kabar baik dengan dua minggu berturut-turut mengalami deflasi. Penurunan harga bawang merah, cabai rawit, dan telur ayam ras menjadi faktor utama yang membuat harga lebih stabil.

“Minggu pertama Februari deflasi 1,14 persen, dan pada minggu kedua 1,17 persen,” kata Yudi.

Pemantauan harga melalui IPH dilakukan setiap minggu di pasar-pasar utama Lumajang, meskipun kabupaten ini tidak termasuk dalam delapan daerah di Jawa Timur yang menghitung inflasi dengan metode Indeks Harga Konsumen (IHK).

“Kami tetap bisa memantau fluktuasi harga lewat IPH yang mengukur 20 komoditas pangan di pasar-pasar kredibel Lumajang,” jelas Yudi.

Dengan adanya deflasi di awal Februari, diharapkan stabilitas harga terus berlanjut sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. Pemerintah bersama pihak terkait akan terus memantau dan mengupayakan kestabilan harga kebutuhan pokok agar tetap terjangkau bagi masyarakat. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi