Menu

Mode Gelap
Rapat Paripurna DPRD Lumajang Bahas Raperda RPJMD dan Perubahan APBD 2025 Tanpa Riuh, Pemuda asal Tambakrejo Probolinggo Juarai Asian Muaythai Championship 2025 di Vietnam Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban Polisi Sita Uang Rp24 Juta dalam Kasus Pengiriman TKI Ilegal di Pasuruan Olah TKP Pelemparan Bondet di Sumberejo Probolinggo, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak

Nasional · 9 Feb 2025 09:43 WIB

Pisang Mas Kirana Lumajang Tembus Pasar Global


					Kebun pisang mas kirana lumajang Perbesar

Kebun pisang mas kirana lumajang

Lumajang, – Sebelum meraih kemerdekaan, Indonesia pernah dijajah sejumlah bangsa dan salah satunya adalah Belanda. Belanda diyakini secara luas telah menjajah Indonesia selama 350 tahun. Penjajahan Belanda pun meluas.

Hingga pada suatu ketika, Belanda tiba di Lumajang dan menyebutnya sebagai Oosterlnrijk van Java atau Kerajaan Timur Jawa. Hal itu dikarenakan Lumajang memiliki kemiripan topografi Austria, sebuah negara kecil yang berada di tengah Eropa.

Selain terkenal dengan wisata alam yang sangat estetik, Lumajang sering disebut sebagai Kota Pisang. Bagaimana tidak, sebuah Kabupaten yang berada di Jawa Timur ini memiliki hamparan perkebunan hijau yang subur dengan pohon pisang.

Tepatnya Pisang Mas Kirana. Inilah komoditas unggulan Lumajang yang tengah dilirik oleh pasar dunia. Pisang ini berbentuk mungil dan bercita rasa manis yang khas.

Pisang jenis itu berhasil menembus pasar internasional, membawa nama Lumajang ke panggung global. Selain menjadi kebanggaan masyarakat lokal, pisang itu menjadi simbol kekuatan produk agrikultur Indonesia yang mendunia.

Tidak berhenti sampai di situ, Pisang Mas Kirana juga terpilih sebagai salah satu produk dalam inisiatif One Country One Priority Product (OCOP), sebuah program yang diinisiasi oleh Food and Agriculture Organization (FAO).

Program itu bertujuan untuk mengangkat produk agrikultur unik dari seluruh dunia yang memiliki potensi ekonomi dan keberlanjutan.

Bahkan, Pisang Mas Kirana pernah mewakili Indonesia dalam Peluncuran Regional FAO dan Lokakarya Implementasi Proyek Negara OCOP di Asia-Pasifik yang diadakan di Tiongkok pada 2024.

Untuk itu, Kepala Bidang Hortikultura DKPP Kabupaten Lumajang, Hendra Suwandaru, mengatakan, penyakit layu fusarium menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan produksi Pisang Mas Kirana.

“Penyakit layu fusarium memang menjadi tantangan utama bagi petani. Namun, kami telah menyiapkan solusi dengan memanfaatkan agensia hayati untuk meningkatkan daya tahan tanaman serta mengubah pola budidaya agar lebih adaptif,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Minggu (9/2/25).

Untuk menjaga kestabilan tanaman Pisang Mas Kirana, Hendra mengajak petani pisang untuk berinovasi dengan pendekatan ramah lingkungan.

“Penggunaan agensia hayati seperti, mikroorganisme pengendali hayati, diyakini mampu mengurangi dampak penyakit tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya terus melakukan pendampingan kepada petani agar lebih memahami teknik pencegahan serta pengelolaan lahan yang lebih baik.

“Upaya ini diharapkan dapat membantu petani dalam menghadapi serangan penyakit serta meningkatkan produktivitas Pisang Mas Kirana,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 147 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pupuk Teknologi Biochar Hasil Inovasi Pemuda Lumajang Raih Penghargaan Nasional

30 Juni 2025 - 06:06 WIB

Otsuka Group Luncurkan Program ‘Mental Ease at Workplaces’, Apa itu?

26 Juni 2025 - 17:05 WIB

Senator Ning Lia Dukung Program Kuliah Gratis Pemkab Probolinggo, Dorong Perlakuan Khusus bagi Difabel

22 Juni 2025 - 16:09 WIB

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger

11 Juni 2025 - 08:27 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional

10 Juni 2025 - 15:48 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis

10 Juni 2025 - 12:45 WIB

Gus Hilman Dukung Program 5 Ribu Doktor Kemendiktisaintek, Syaratnya Transparan dan Akuntabel

4 Juni 2025 - 08:30 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Presiden Prabowo Hibahkan Sapi Kurban bagi Warga Kota Probolinggo, Bobotnya Hampir 1 Ton

3 Juni 2025 - 17:44 WIB

Trending di Nasional