Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Pemerintahan · 29 Jul 2024 15:19 WIB

Basmi Serangan Hama Tikus, Pemkab Lumajang dan Petani Gropyokan


					GROPYOKAN: Petani basmi hama tikus dengan cara gropyokan. (foto: ilustrasi). Perbesar

GROPYOKAN: Petani basmi hama tikus dengan cara gropyokan. (foto: ilustrasi).

Lumajang,- Dalam upaya kendalikan hama tikus yang menyerang tanaman padi dan jagung, Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang merancang skema Gropyokan, yakni membasmi tikus menggunakan alat tradisional dan alat emposan yang berbentuk seperti knalpot.

“Yang saat ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Kunir, Yosowilangun, dan Pasrujambe,” kata Kepala DKPP Lumajang, Hairil Diani saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Senin (29/7/24).

Namun, Hairil belum bisa menjelaskan berapa hektar lahan sawah milik petani yang akan menggunakan skema ini.

“Tidak hafal angka jumlah total keseluruhannya,” kata dia singkat.

Pembasmian hama tikus secara tradisional ini dilakukan bertahap dan berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

“Untuk jadwal selanjutnya, saya konfirm dulu ke Koordinasi POPT (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, red) yang mengkoordinasikan pelaksanaannya,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan hektar lahan pertanian di Kabupaten Lumajang, dipastikan gagal panen karena diserang hama tikus. Serangan hama tikus meliputi tanaman padi dan jagung.

Jagung dan padi yang menghitung hari untuk dipanen, rusak terserang hama tikus. Hewan pengerat ini merusak puluhan hektar tanaman jagung dan padi yang mayoritas berada di Kecamatan Candipuro.

Hama tikus memakan jagung siap panen di beberapa area hingga tersisa tongkolnya saja. Otomatis, tanaman jagung pun tidak bisa dipanen.

Petani tidak kuasa membasmi tikus-tikus yang semakin banyak. Berbagai cara sudah dilakukan, dari memberi obat sampai memasang jebakan namun tidak membuahkan hasil. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 119 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan