Menu

Mode Gelap
Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

Peristiwa · 5 Jul 2024 17:47 WIB

Demo Tolak Penghapusan Tunjangan Guru Honorer, PMII Lumajang Bentrok dengan Aparat


					RICUH: Demo PMII di depan Pemkab Lumajang, Jum'at (5/7/24) berlangsung ricuh. (foto: Asmadi). Perbesar

RICUH: Demo PMII di depan Pemkab Lumajang, Jum'at (5/7/24) berlangsung ricuh. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kericuhan pecah saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jumat (5/7/24) siang.

Puluhan mahasiswa itu meminta Pj Bupati dan Sekda Lumajang untuk mundur dari jabatannya. Sebab mereka menilai, keduanya gagal memberikan APBD yang berpihak pada masyarakat Lumajang.

Pantauan PANTURA7.com, aksi ini diawali dengan long march dari Stadion Semeru hingga ke depan kantor Pemerintah Kabupaten Lumajang. Selama long march, mahasiswa membentang banner dan poster kecaman.

Di depan Pemkab Lumajang, massa lantas sambil membakar ban bekas sebagai tanda protes atas kebijakan yang dibuat oleh Pemkab Lumajang.

Salah satu faktor yang disorot massa adalah penghapusan gaji guru non NIP, yang berlaku per tanggal 1 Juli 2024. Mereka menyayangkan kebijakan yang dianggap tidak menghargai jasa guru honorer di kota pisang.

Massa kemudian merangsek dan mencoba masuk gedung Pemkab Lumajang. Namun massa dihadang berikade aparat kepolisian dan Satpol PP yang meminta mahasiswa tetap di tempat.

Tak ayal, aksi saling dorong pun terjadi antara petugas keamanan dengan mahasiswa. Bahkan pintu gerbang Pemkab Lumajang nyaris roboh akibat aksi itu.

Untuk meredam kericuhan, Polres Lumajang terpaksa menyemprotkan water cannon. Tak berlangsung lama, kericuhan akhirnya bisa dikendalikan.

Dalam aksi ini, satu orang mahasiswa dikabarkan terluka. Massa akhirnya membubarkan diri meski materi tuntutan belum sempat dibacakan secara menyeluruh.

BAKAR BAN: Pendemo dari PMII Lumajang bakar ban saat menggelar demonstrasi di depan gedung Pemkab Lumajang. (foto: Asmadi)

Koordinator aksi, Sulaiman menyebut, sejatinya massa ngin membacakan materi tuntutan jika Pj Bupati maupun Sekda Lumajang menemui massa. Namun asa itu pupus karena keduanya tidak tampak batang hidungnya.

“Tuntutannya tidak akan kami baca, karena kami tidak bertemu dengan Pj Bupati dan Sekda Lumajang. Pada intinya kami menuntut hak-hak guru Non NIP segera dikembalikan,” kata Sulaiman. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rohim


 

Artikel ini telah dibaca 444 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling

22 April 2025 - 17:54 WIB

Trending di Peristiwa