Menu

Mode Gelap
Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama Tidak Ada yang Dirumahkan, Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen untuk Honorer R4 Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

Peristiwa · 5 Jul 2024 17:47 WIB

Demo Tolak Penghapusan Tunjangan Guru Honorer, PMII Lumajang Bentrok dengan Aparat


					RICUH: Demo PMII di depan Pemkab Lumajang, Jum'at (5/7/24) berlangsung ricuh. (foto: Asmadi). Perbesar

RICUH: Demo PMII di depan Pemkab Lumajang, Jum'at (5/7/24) berlangsung ricuh. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kericuhan pecah saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jumat (5/7/24) siang.

Puluhan mahasiswa itu meminta Pj Bupati dan Sekda Lumajang untuk mundur dari jabatannya. Sebab mereka menilai, keduanya gagal memberikan APBD yang berpihak pada masyarakat Lumajang.

Pantauan PANTURA7.com, aksi ini diawali dengan long march dari Stadion Semeru hingga ke depan kantor Pemerintah Kabupaten Lumajang. Selama long march, mahasiswa membentang banner dan poster kecaman.

Di depan Pemkab Lumajang, massa lantas sambil membakar ban bekas sebagai tanda protes atas kebijakan yang dibuat oleh Pemkab Lumajang.

Salah satu faktor yang disorot massa adalah penghapusan gaji guru non NIP, yang berlaku per tanggal 1 Juli 2024. Mereka menyayangkan kebijakan yang dianggap tidak menghargai jasa guru honorer di kota pisang.

Massa kemudian merangsek dan mencoba masuk gedung Pemkab Lumajang. Namun massa dihadang berikade aparat kepolisian dan Satpol PP yang meminta mahasiswa tetap di tempat.

Tak ayal, aksi saling dorong pun terjadi antara petugas keamanan dengan mahasiswa. Bahkan pintu gerbang Pemkab Lumajang nyaris roboh akibat aksi itu.

Untuk meredam kericuhan, Polres Lumajang terpaksa menyemprotkan water cannon. Tak berlangsung lama, kericuhan akhirnya bisa dikendalikan.

Dalam aksi ini, satu orang mahasiswa dikabarkan terluka. Massa akhirnya membubarkan diri meski materi tuntutan belum sempat dibacakan secara menyeluruh.

BAKAR BAN: Pendemo dari PMII Lumajang bakar ban saat menggelar demonstrasi di depan gedung Pemkab Lumajang. (foto: Asmadi)

Koordinator aksi, Sulaiman menyebut, sejatinya massa ngin membacakan materi tuntutan jika Pj Bupati maupun Sekda Lumajang menemui massa. Namun asa itu pupus karena keduanya tidak tampak batang hidungnya.

“Tuntutannya tidak akan kami baca, karena kami tidak bertemu dengan Pj Bupati dan Sekda Lumajang. Pada intinya kami menuntut hak-hak guru Non NIP segera dikembalikan,” kata Sulaiman. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rohim


 

Artikel ini telah dibaca 493 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang

14 Juli 2025 - 11:59 WIB

Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

13 Juli 2025 - 19:12 WIB

Tembok SDN Kalipang 1 Dibobol Tengah Malam, Pencuri Kabur Usai Kepergok Penjaga

13 Juli 2025 - 18:34 WIB

Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Disambut Suasana Haru

12 Juli 2025 - 16:06 WIB

Diduga Peninggalan Zaman Kolonial, Dua Mortir Ditemukan di Rumah Warga Lumajang

11 Juli 2025 - 13:42 WIB

Nakes IHC RS Wonolangan Dringu Jadi Korban Percobaan Pembegalan, Korban Jatuh dari Motor

9 Juli 2025 - 17:28 WIB

Polisi Menduga Ledakan di Nguling Pasuruan Akibat Bondet

7 Juli 2025 - 20:30 WIB

Ledakan di Nguling Hancurkan Rumah, Korban Alami Luka 80 Persen

7 Juli 2025 - 17:50 WIB

Rumah Warga di Nguling Pasuruan Hancur Akibat Ledakan, Satu Orang Luka Parah

7 Juli 2025 - 14:38 WIB

Trending di Peristiwa