PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejumlah petani bawang merah di Kabupaten Probolingo tahun ini mengalami gagal panen. Penyebabnya, tanaman bawang merah diserang hama ulat daun sehingga produktifitas bawang merah turun drastis.
Meski demikian, bawang merah petani justru menembus pasar internasional melalui Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman). Tak tanggung-tanggung, ekspor perdana bawang merah ke Thailand mencapai 10 kontainer dengan tahapan pengiriman selama 3 pekan.
Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional A. Iwan Dwi Laksono mengatakan bahwa ekspor bawang merah dilakukan setelah ketersediaan bawang merah petani di pasar lokal cukup tersedia. Andai tak gagal panen, menurut Iwan, ekport bisa dilakukan lebih banyak.
“Dua kontainer dikirim minggu lalu, empat kontainer kami kirim sekarang, sisanya sebanyak empat kontainer dikirim minggu depan. Total per kontainer berisi 28 ton bawang merah” kata Iwan saat melepas kontainter ekport di Pasar Bawang Dringu, Kabupaten Probolinggo, Selasa (31/7/2018).

Salah satu kontainer berisi bawang merah yang akan dieksport ke Thailand. (maf)
Pasar internasinal dibidiik bukan hanya karena stok bawang merah sudah memenuhi pasar lokal, melainkan karena harga bawang merah di pasar dalam negeri anjlok. Saat ini, harga jual bawang merah ditingkat pedagang sebesar Rp. 16 ribu per kilogram.
“Kita eksport untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, karena harga di pasar lokal rendah. Bawang merah kita kualitasnya diakui diluar negeri, kali ini tujuan ekspor ke Thailand baru ke Vietnam,” imbuhnya kepada PANTURA7.com.
Salah satu pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu, Sukimo Budi Pramono (50) mengaku inisiasi ekspor bawang merah yang dilakukan Jaman, memberikan keuntungan baginya. Sebab, hal itu bisa mengangkat perekonomian petani pun pedagang bawang merah.
“Sangat menguntungkan sekali bagi kami selaku pedagang, tentunya juga menguntungkan untuk petani. Harga tetap terjaga meski sebagian petani gagal panen,” ungkap pria asal Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan