Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Ekonomi · 31 Jul 2018 11:37 WIB

Petani Gagal Panen, Bawang Merah Probolinggo Justru Tembus Thailand


					Petani Gagal Panen, Bawang Merah Probolinggo Justru Tembus Thailand Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejumlah petani bawang merah di Kabupaten Probolingo tahun ini mengalami gagal panen. Penyebabnya, tanaman bawang merah diserang hama ulat daun sehingga produktifitas bawang merah turun drastis.

Meski demikian, bawang merah petani justru menembus pasar internasional melalui Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman). Tak tanggung-tanggung, ekspor perdana bawang merah ke Thailand mencapai 10 kontainer dengan tahapan pengiriman selama 3 pekan.

Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional A. Iwan Dwi Laksono mengatakan bahwa ekspor bawang merah dilakukan setelah ketersediaan bawang merah petani di pasar lokal cukup tersedia. Andai tak gagal panen, menurut Iwan, ekport bisa dilakukan lebih banyak.

“Dua kontainer dikirim minggu lalu, empat kontainer kami kirim sekarang, sisanya sebanyak empat kontainer dikirim minggu depan. Total per kontainer berisi 28 ton bawang merah” kata Iwan saat melepas kontainter ekport di Pasar Bawang Dringu, Kabupaten Probolinggo, Selasa (31/7/2018).

Salah satu kontainer berisi bawang merah yang akan dieksport ke Thailand. (maf)

Pasar internasinal dibidiik bukan hanya karena stok bawang merah sudah memenuhi pasar lokal, melainkan karena harga bawang merah di pasar dalam negeri anjlok. Saat ini, harga jual bawang merah ditingkat pedagang sebesar Rp. 16 ribu per kilogram.

“Kita eksport untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, karena harga di pasar lokal rendah. Bawang merah kita kualitasnya diakui diluar negeri, kali ini tujuan ekspor ke Thailand baru ke Vietnam,” imbuhnya kepada PANTURA7.com.

Salah satu pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu, Sukimo Budi Pramono (50) mengaku inisiasi ekspor bawang merah yang dilakukan Jaman, memberikan keuntungan baginya. Sebab, hal itu bisa mengangkat perekonomian petani pun pedagang bawang merah.

“Sangat menguntungkan sekali bagi kami selaku pedagang, tentunya juga menguntungkan untuk petani. Harga tetap terjaga meski sebagian petani gagal panen,” ungkap pria asal Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional

12 Juni 2025 - 19:18 WIB

Tembakau Jember jadi Primadona Pasar Global, Sumbang Devisa Hingga US$ 31,9 Juta

8 Juni 2025 - 16:46 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Trending di Ekonomi