Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Ekonomi · 31 Jul 2018 11:37 WIB

Petani Gagal Panen, Bawang Merah Probolinggo Justru Tembus Thailand


					Petani Gagal Panen, Bawang Merah Probolinggo Justru Tembus Thailand Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejumlah petani bawang merah di Kabupaten Probolingo tahun ini mengalami gagal panen. Penyebabnya, tanaman bawang merah diserang hama ulat daun sehingga produktifitas bawang merah turun drastis.

Meski demikian, bawang merah petani justru menembus pasar internasional melalui Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman). Tak tanggung-tanggung, ekspor perdana bawang merah ke Thailand mencapai 10 kontainer dengan tahapan pengiriman selama 3 pekan.

Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional A. Iwan Dwi Laksono mengatakan bahwa ekspor bawang merah dilakukan setelah ketersediaan bawang merah petani di pasar lokal cukup tersedia. Andai tak gagal panen, menurut Iwan, ekport bisa dilakukan lebih banyak.

“Dua kontainer dikirim minggu lalu, empat kontainer kami kirim sekarang, sisanya sebanyak empat kontainer dikirim minggu depan. Total per kontainer berisi 28 ton bawang merah” kata Iwan saat melepas kontainter ekport di Pasar Bawang Dringu, Kabupaten Probolinggo, Selasa (31/7/2018).

Salah satu kontainer berisi bawang merah yang akan dieksport ke Thailand. (maf)

Pasar internasinal dibidiik bukan hanya karena stok bawang merah sudah memenuhi pasar lokal, melainkan karena harga bawang merah di pasar dalam negeri anjlok. Saat ini, harga jual bawang merah ditingkat pedagang sebesar Rp. 16 ribu per kilogram.

“Kita eksport untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, karena harga di pasar lokal rendah. Bawang merah kita kualitasnya diakui diluar negeri, kali ini tujuan ekspor ke Thailand baru ke Vietnam,” imbuhnya kepada PANTURA7.com.

Salah satu pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu, Sukimo Budi Pramono (50) mengaku inisiasi ekspor bawang merah yang dilakukan Jaman, memberikan keuntungan baginya. Sebab, hal itu bisa mengangkat perekonomian petani pun pedagang bawang merah.

“Sangat menguntungkan sekali bagi kami selaku pedagang, tentunya juga menguntungkan untuk petani. Harga tetap terjaga meski sebagian petani gagal panen,” ungkap pria asal Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Edisi ke-12 Bromo Marathon, Ribuan Pelari Adu Cepat Taklukkan Perbukitan Tengger

7 September 2025 - 16:05 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Trending di Ekonomi