Menu

Mode Gelap
Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo Meski Dilarang Bupati, SMPN 1 Winongan Rencanakan Study Tour ke Bali, Kadisdikbud Akan Beri Sanksi Jika Tidak Patuh Banser Siap Berantas Miras di Probolinggo, Tunggu Perintah Kiai Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan Suami di Pasuruan Aniaya Istri Hingga Tewas di Rumah Kontrakan Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol

Pemerintahan · 30 Apr 2024 17:52 WIB

TPID Kota Probolinggo Buka Warung Sembako, Harga tak Menguras Kantong


					SEMBAKO MURAH: Pj Walikota bersama Sekda, Kepala DKUMP, dan Kepala DKPPP di warung TPID Kota Probolinggo. (Istimewa). Perbesar

SEMBAKO MURAH: Pj Walikota bersama Sekda, Kepala DKUMP, dan Kepala DKPPP di warung TPID Kota Probolinggo. (Istimewa).

Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUMP), sejak sebulanan ini membuka Warung Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Jalan Panglima Sudirman.

Selain berharap akan terus buka, DKUMP akan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendapat sembako yang lebih murah yakni, dari hasil panen petani langsung.

Warung TPID ini menjual aneka macam sembako di antaranya, beras SPHD Rp 53.000 per 5 kg, gula premium Rp 17.000 per kg, minyak goreng premium Rp 16.500 per kg, tomat Rp 20.000 per kg, dan bawang merah Rp 40.000 per ikat.

Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis yang melakukan sidak ke Warung TPID ini menanyakan terkait operasional warung. Ia juga meminta harga yang dijual harus di bawah harga pasar.

“Sembako yang dijual di warung ini apakah terus berlanjut? Upayakan harganya murah, di bawah harga pasar,” ujar Nurkholis.

Terkait hal ini, Kepala DKUMP, Fitriawati mengungkapkan, pihaknya terus mengupayakan agar warung ini tetap buka, dan terus melakukan survei termasuk harga dan ketersediaan.

“Selain itu, DKUMP akan bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DPKPPP) untuk mendapatkan sembako dengan harga murah yang diperoleh langsung dari petani salah satunya bawang merah,” ujarnya.

Di sisi lain, sejak resmi dioperasikan, antusias warga terhadap warung TPID cukup baik dan terlihat mulai minggu lalu. Sementara untuk operasionalnya mulai Senin hingga Jum’at mulai pukul 07.30 WIB – 12.00 WIB.

“Warung TPID akan terus beroperasi selain menyediakan dan menstabilkan harga bahan pokok, juga dapat mengendalikan inflasi, terlebih juga menjadi objek survei BPS dalam menilai tingkat inflasi daerah,” cetus Fitriawati. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Trending di Pemerintahan