Menu

Mode Gelap
Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia

Pemerintahan · 21 Feb 2024 22:08 WIB

Wujud Cintai Budaya Lokal, Pegawai Pemkab Pasuruan Kini Kenakan Udeng dan Selendang


					CINTA DAERAH: PJ Bupati Andriyanto bersama pejabat lain di Pemkab Pasuruan menggunakan udeng khas Tengger, Rabu (21/2/2024). (foto: Moh. Rois). Perbesar

CINTA DAERAH: PJ Bupati Andriyanto bersama pejabat lain di Pemkab Pasuruan menggunakan udeng khas Tengger, Rabu (21/2/2024). (foto: Moh. Rois).

GpPasuruan,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mengeluarkan imbauan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN di lingkungannya untuk mengenakan udeng dan syal atau selendang khas daerah setiap hari Rabu.

Imbauan ini diterbitkan melalui Surat Edaran (SE) oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Andriyanto, dengan implementasi mulai tanggal 21 Februari 2024 dan berlaku setiap hari Rabu.

Menurut Andriyanto, udeng diwajibkan bagi pegawai laki-laki. Sementara syal atau selendang khas daerah dikenakan oleh pegawai perempuan.

Dijelaskannya, penggunaan aksesori tradisional tersebut adalah sebagai bentuk nyata dari kecintaan pada bangsa dan negara.

“Dengan mengenakan udeng dan syal khas daerah setiap hari Rabu, saya berharap semua pegawai dapat menumbuhkan rasa kebangsaan dan kecintaan pada budaya lokal,” ujar Andriyanto, Rabu (21/2/2024).

Menurutnya, imbauan ini juga, menurut Andriyanto, berlaku bagi ASN dan non ASN di tingkat Desa/Kelurahan se-wilayah Kabupaten Pasuruan.

Selain itu, Andriyanto juga mengajak para seniman dan budayawan untuk berkreasi dalam mengembangkan motif khas daerah, seperti Gunung Bromo dan Bunga Edelweis yang merupakan motif khas Kecamatan Tosari.

“Motif-motif lain dari setiap kecamatan juga dapat ditambahkan untuk memperkaya karya seni,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 129 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang

21 September 2025 - 13:50 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

19 September 2025 - 13:35 WIB

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Trending di Pemerintahan