Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Peristiwa · 30 Jan 2024 22:44 WIB

Empat Hari Pasca Banjr Bandang, Desa Prodo Pasuruan Masih Terendam Lumpur


					PASCA BANJIR: Endapan lumpur material banjir di Desa Prodo, Kec. Winongan, Kab. Pasuruan, masih tebal meski banjir bandang sudah empat hari berlalu. (foto: Moh. Rois). Perbesar

PASCA BANJIR: Endapan lumpur material banjir di Desa Prodo, Kec. Winongan, Kab. Pasuruan, masih tebal meski banjir bandang sudah empat hari berlalu. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Empat hari pasca banjir bandang, pemukiman warga Desa Prodo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, masih terendam lumpur tebal. Hari ini, Selasa (30/1/24), rombongan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di lokasi terdampak untuk melihat langsung dampak banjir.

Deputi Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan dan warga yang terdampak.

“Bantuan ini diharapkan dapat membantu pemulihan kehidupan mereka dan membersihkan lingkungan yang terdampak banjir bandang,” ujar Lilik.

Lilik menjelaskan bahwa penanganan dari BNPB memiliki dua fase, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek melibatkan pembersihan aliran sungai dari material agar tidak terjadi luapan saat hujan.

Sementara jangka panjang melibatkan normalisasi sungai dan evaluasi pembendungan alam di hulu sunga.

Apalagi jika dilihat, geografi wilayah di Dusun Jetis, Desa Prodo, yang sangat rendah, bisa mengakibatkan masalah jika air tidak mengalir lancar dan meluber ke permukiman warga.

“Itu jangka pendek dan jangka panjang yang harus dilakukan. Selain itu, perlu perbaikan area. Kami mendengar banyak informasi mengenai adanya lahan terbuka, karena penebangan pohon, dan sebagainya di wilayah hulu,” imbuh Lilik.

Dalam upaya mencari penyebab pasti banjir, BPBD Kabupaten Pasuruan menggunakan drone untuk mengecek kemungkinan longsor atau pembendungan alam.

“Jadi penyebab pastinya masih dicari, BPBD menggunakan dua dron untuk mencari, apakah ada longsor atau pembendungan alam,” jelasnya.

Pemerintah, menurut Lilik, juga bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum untuk memastikan ketersediaan makanan di tengah keterbatasan.

“Dapur umum telah beroperasi, kami mengirimkan 1000 nasi bungkus setiap pagi, siang, dan sore kepada masyarakat terdampak,” tambahnya.

Diketahui, banjir bandang di Desa Prodo, Kecamatan Winongan, terjadi pada Sabtu (27/1/24) sekitar pukul 17.00 WIB. Banjir lumpur masuk ke permukiman warga. Selain itu, banjir juga menerjang jembatan desa hingga bergeser. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rockim

Artikel ini telah dibaca 49 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling

22 April 2025 - 17:54 WIB

Trending di Peristiwa