Menu

Mode Gelap
Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

Pemerintahan · 26 Okt 2023 13:36 WIB

Warning! JPL Probolinggo-Lumajang Akan Diperlebar Mulai 1 November, Lalin Diprediksi Macet


					ATUR LALIN: Petugas Dinas Perhubungan Kab. Lumajang sedang mengatur lalulintas di jalur Probolinggo - Lumajang. (foto: Asmadi) Perbesar

ATUR LALIN: Petugas Dinas Perhubungan Kab. Lumajang sedang mengatur lalulintas di jalur Probolinggo - Lumajang. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Proyek pelebaran jalan di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) KAI 32 Malasan, Kabupaten Probolinggo dan JPL KAI 43 Wates Wetan, Kabupaten Lumajang, akan dilakukan mulai 1 November 2023. Kemacetan diprediksi terjadi mengingat arus lalu lintas akan diberlakukan dengan sistem Contraflow.

Untuk mengantisipasi potensi kemacetan di Jalur Lumajang – Probolinggo, Dinas Perhubungan bersama Satlantas Polres Lumajang berkolaborasi menyiagakan personil selama 24 jam. Proses pengerjaan di jalur nasional ini diproyeksi berlangsung selama 70 hari.

Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang mengimbau kepada masyarakat yang akan menjadi pengguna jalan untuk meningkatkan kesadaran dalam berkendara di kawasan tersebut.

“Lama pengerjaan estimasi 70 hari. Situasi ini akan berdampak pada lalu lintas baik yang akan ke Lumajang atau pun yang dari arah Lumajang. Kita tempatkan jajaran selama 24 Jam selama pengerjaan yaitu 70 hari,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha Mudiarto saat dikonfirmasi, Kamis (26/10/23).

Yudha mengungkapkan, untuk awal pengerjaan proyek, potensi kemacetan diproyeksikan masih belum signifikan. Namun untuk mengantisipasi kemacetan parah, pihaknya akan menerapkan sistem Contraflow.

“Kita koordinasi dan kolaborasi juga dengan Probolinggo karena ini melibatkan dua kabupaten, Kami akan melakukan pengaturan semaksimal mungkin untuk mengurai kemacetan,” terang dia.

Yudha berpesan pada masyarakat yang akan melakukan perjalanan selama masa pengerjaan proyek, untuk tetap saling menjaga etika berkendara, meningkatkan kesadaran berkendara lantaran kondisi potensi kemacetan akan sangat menguras kesabaran.

“Tidak saling ngeblong, bisa menggunakan transportasi lain seperti kereta, atau jalur alternatif tapi untuk jalur yang menuju ke Leces itu kurang layak, jadi tidak kami rekomendasikan,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan

13 September 2025 - 15:38 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Trending di Pemerintahan