Lumajang,- Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menjadi satu diantara 10 nominator Anugerah Tinarbuka kategori kabupaten/kota Tahun 2023.
Anugerah Tinarbuka adalah penghargaan yang diberikan oleh Komisi Informasi Pusat dalam rangka Hari Keterbukaan Informasi Nasional (HAKIN) Tahun 2023.
Anugerah Tinarbuka ini merupakan kompetisi hasil penilaian monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi publik tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
Komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi Komisi Informasi (KI) RI, Syawaludin menjelaskan, sebelum ditetapkan masuk dalam 10 besar nominator Anugerah Tinarbuka, orang nomor satu di kota pisang itu telah mengikuti serangkaian presentasi uji kepatutan yang digelar KI.
Dijelaskannya Syawaludin, sejumlah program yang diinisiasi oleh Bupati Lumajang, seperti layanan pengaduan Lapor Lumajang, Jagong Bareng maupun Safari Jum’at Bupati, menunjukkan bahwa Bupati Lumajang amat komunikatif.
Menurutnya, terobosan yang dilakukan oleh Bupati Lumajang merupakan wujud dari Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
“Saya merasa terkesan, apa yang dilakukan oleh bupati, berinteraksi tanpa batas itulah wujud dari tujuan UU keterbukaan informasi publik. Ada dampak yang dirasakan oleh masyarakat sehingga muncul adanya kepercayaan kepada pemerintahnya, kepada bupatinya,” kata Syawaluddin saat visitasi dengan Bupati Lumajang di Ruang Command Center Pemkab Lumajang, Senin (10/4/23).
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, ia memang berkomitmen untuk terbuka dalam tata kelola pemerintahan. Selain itu, ia juga terus berupaya menumbuhkembangkan inovasi-inovasi keterbukaan informasi publik di Lumajang.
“Pemerintahan yang baik itu bukanlah pemerintahan yang tanpa kritik, minimnya laporan, tidak adanya pengaduan. Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang membuka dan menerima banyak pengaduan, merespon dan menyelesaikannya,” ujar Thoriqul Haq.
Sebagai pejabat publik, imbuhnya, ia membuka ruang selebar-lebarnya agar masyarakat dapat menyampaikan segala problematika melalui berbagai platform digital maupun secara langsung.
“Keterbukaan itu menyeluruh, secara fisik rumah dinas kami terbuka tanpa pagar, saya membuka diri bahwa kami terbuka, medsos kami terbuka, masyarakat bisa mengakses dan menyampaikan apapun terkait dengan problematika di masyarakat,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R